Sunday, October 19, 2014

CONSISTENCY

Hidup adalah sikap yang sangat baik, namun ia tidaklah berarti jika terputus di tengah jalan. Hidup benar harus dipelihara dengan konsistensi. Menjalani hidup yang konsisten memerlukan lebih dari sekedar semangat sesaat yang emosional, namun kita harus benar-benar memahami tentang pilihan hidup kita. Reputasi, bisnis, karier dan pelayanan bisa merosot drastis gara-gara gagalnya sebuah konsistensi. Bagaimana mengembangkan konsistensi dalam hal hidup benar agar kita sanggup menyelesaikan banyak hal dengan baik dan tuntas (finishing well)?
Empat tips yang terinspirasi oleh konsultan bisnis Allan Loy McGinnis ini mengungkapkan cara mengembangkan sikap konsisten agar kita selalu tuntas mencapai sasaran akhir.

KEPUTUSAN YANG TEGAS 
Kekonsistenan dimulai dengan sikap tegas dalam memutuskan apa yang kita yakini dan komitmenkan untuk kita jalani sepenuhnya. Ketegasan tidak berarti sikap keras dan kaku, apalagi kasar, tetapi justru ketetapan sikap dalam menentukan pilihan antara ’ya’ dan ”tidak’, tanpa kebimbangan atau keraguan.
Pusatkan hidup Anda pada sesuatu yang telah diputuskan untuk Anda berkomitmen. Hindari melakukan hal-hal yang Anda tidak bersedia berkomitmen untuknya. Dengan ketegasan seperti ini kita akan terhindar untuk bertindah setengah-setengah atau ”tanggung”. Seleksi pilihan dengan tegas juga menghindarkan kita melakukan pekerjaan yang akhirnya berhenti di tengah jalan.
MEMBATASI DIRI 
Menjaga konsistensi berarti membatasi diri dengan menyingkirkan hal-hal yang berada di luar prioritas kita. Orang yang konsisten menyadari kemampuannya yang, seberapapun unggulnya, tetaplah terbatas, sehingga ia terbiasa menetapkan fokus pada sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Kegagalan-kegagalan besar sering kali bukanlah disebabkan oleh masalah, melainkan oleh sikap tidak konsisten. Terjebak menjalani kehidupan yang sangat aktif berpotensi menyebabkan konsentrasi dan energi kita terpecah, sehingga akibatnya kita justru tidak mencapai hasil apa-apa. Orang yang konsisten terbiasa menyusun sasaran yang spesifik dan terukur, serta bersedia menghadapi tantangan dan tetap bertahan sampai sasaran itu tercapai.
MENEPATI JANJI 
Sikap konsisten juga perlu dibuktikan dengan kesediaan memenuhi apa yang telah disetujui meskipun ternyata menuntut pengorbanan yang tak diharapkan. Bersedia menerima konsekuensi merupakan bagian dari sikap konsisten. Orang yang konsisten tidak akan semena-mena mengubah kesepakatan yang telah disetujui. Orang yang konsisten adalah orang yang memegang teguh janji dan menepatinya.
MEMBANGUN KETEKUNAN 
Orang-orang yang konsisten tidak kebal terhadap kegagalan. Bisa saja mereka tersandung dan mengalami kegagalan. Mungkin saja usaha mereka akhirnya mengalami kebangkrutan. Tetapi, orang yang konsisten memiliki ketekunan yang terus berkobar sampai ia mencapai sasaran akhirnya. Meskipun tidak menanjak cepat dan tidak melesat seperti meteor, namun ketekunan yang dihasilkan oleh sikap konsisten mampu mencapai kemajuan bertahap yang kokoh, bahkan akhirnya mampu melampaui hasil dari mereka yang mengalami lonjakan cepat yang menakjubkan.

MEMBANGUN TUBUH KRISTUS DENGAN 5 PEKERJAAN

Kehidupan bergereja atau berjemaat berawal dari ribuan tahun lalu. Namun, jika kita mengamati keadaan jemaat mula-mula dan membandingkannya dengan keadaan jemaat sekarang, kita akan terkejut mendapati betapa jauhnya perbedaan di antara keduanya. Apa saja perbedaan itu?
Pada jemaat mula-mula, semua anggotanya takut akan Tuhan (Kis. 2:43a); mereka mengalami mujizat dan tanda-tanda heran (Kis. 2:43b); semua orang percaya tetap bersatu (Kis. 2:44a); kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama (Kis. 2:44b-45); setiap hari mereka bertekun dalam ibadah raya dan dalam komunitas sel sambil melakukan perjamuan kudus (Kis. 2:46-47a); dan akibatnya, mereka disukai oleh semua orang dan jumlah mereka bertambah setiap hari (Kis. 2:47).
Bagaimana dengan keadaan jemaat pada zaman ini? Sayangnya, saat ini tidak banyak anggota jemaat yang sungguh-sungguh takut akan Tuhan. Kita melihat betapa banyaknya perbuatan dosa yang mereka lakukan, bahkan di antara mereka yang disebut para pemimpin jemaat. Itulah bukti tidak adanya takut akan Tuhan. Dalam hal penyataan kuasa Allah, jemaat mula-mula juga mengalami banyak mujizat dan tanda-tanda heran. Ada keseimbangan antara takut akan Tuhan dan kuasa Allah. Sedangkan sekarang, banyak kelompok gereja yang tidak seimbang. Ada gereja yang menekankan takut akan Tuhan tetapi tidak percaya mujizat. Ada pula gereja yang menekankan mujizat tetapi tidak takut akan Tuhan.

Dalam area kesatuan, gereja masa kini juga sangat mengecewakan. Gereja-gereja masa kini begitu mudah terpecah-pecah oleh denominasi, ambisi, visi sektarian, dan hal-hal lain yang bersifat duniawi dan kedagingan. Tubuh Kristus saat ini tidak lagi memiliki kesadaran akan tubuh (body consciousness). Tubuh Kristus telah terjangkit oleh sejenis “penyakit kusta rohani”, yang menyebabkan hilangnya kesadaran akan tubuh Kristus. Banyak anggota tubuh Kristus tidak lagi sadar akan hadirat Kristus Sang Kepala dan tidak lagi sadar akan keadaan anggota-anggota tubuh lainnya. Mereka kelihatannya tidak lagi mempunyai kesadaran bahwa “jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita” (1 Kor. 12:26).

Adakah gereja masa kini yang saling mengasihi begitu rupa sehingga rela menjual harta bendanya dan membagi-bagikannya kepada sesama jemaat? Kesadaran akan tubuh yang rusak membuat gereja masa kini kurang rindu untuk bertemu seperti jemaat mula-mula. Memang keadaan dan ukuran kota pada masa itu berbeda dengan masa kini, namun kelihatannya faktor itu bukanlah penghalang utama bagi orang-orang yang tinggal di kota besar untuk sering bertemu. Faktor penghalang yang utama adalah tidak adanya kerinduan untuk bersekutu dalam gereja masa kini. Inilah yang saya sebut dengan “penyakit kusta rohani”.
Mengenai jumlah, kita seringkali beralasan bahwa saat ini di berbagai bangsa masih ada pertambahan orang-orang percaya, namun pertambahan jumlah tidak menjadi bukti bahwa gereja itu Alkitabiah. Ajaran sesat pun bertambah jumlah pengikutnya. Begitu juga dengan jumlah orang yang dikuburkan. Ingat, tidak semua gereja yang mengalami pertambahan adalah gereja yang Alkitabiah, tetapi gereja yang Alkitabiah pasti mengalami pertambahan.
TEKUN MELAKUKAN 5 PEKERJAAN
Mengapa jemaat mula-mula bertumbuh begitu hebat dalam hal kualitas maupun kuantitas? Bila kita memperhatikan apa yang ditulis dalam Kisah Para Rasul 2:43, ayat tersebut dimulai dengan kata “maka.” Artinya, Kisah Para Rasul 2:43-47 adalah akibat dari sebuah sebab. Penyebabnya adalah apa yang ditulis dalam Kisah Para Rasul 2:42. Mari kita memperhatikan bunyi ayat 42 dan 47:
42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Jadi dari 2 ayat di atas kita dapat melihat bahwa jemaat mula-mula mempraktekkan prinsip-prinsip roda kehidupan yang telah kita pelajari sebelumnya. Ayat 42 merupakan penyebabnya, dan ayat 47 merupakan hasil atau konsekuensinya. Mari kita pelajari apa saja yang mereka praktekkan ini:
1. Pekerjaan Kerasulan
“Bertekun dalam pengajaran rasul-rasul”
Pengajaran rasul-rasul meletakkan dasar bahwa Yesus adalah dasar, kepala, atau pusat kehidupan gereja. Karena bertekun dalam pengajaran rasul-rasul maka Kristus menjadi kepala atau pusat kehidupan dalam tubuh Kristus.
Pada ilustrasi roda kehidupan, hal ini digambarkan dengan Kristus sebagai poros.
2. Pekerjaan Pengajaran
“Bertekun dalam pengajaran rasul-rasul”
Ajaran rasul-rasul haruslah diajarkan dalam bentuk “saling mengajar” dalam tubuh Kristus (Kol. 3:16). Inilah proses saling memberi dan membagikan makanan rohani (firman Tuhan) dalam tubuh Kristus.
Pada ilustrasi roda kehidupan, hal ini digambarkan dengan jari-jari firman.
3. Pekerjaan Penggembalaan
“Selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa”
Jemaat mula-mula saling bersekutu, saling memperhatikan, dan saling memelihara. Mereka mempraktekkan perjamuan kudus pada setiap persekutuan mereka. Perjamuan kudus adalah seperti fungsi hati (lever) dan ginjal pada tubuh, yang terus-menerus membuang racun-racun pada tubuh, sehingga tubuh menjadi sehat dan bertumbuh. Racun-racun atau ragi-ragi dosa dalam tubuh Kristus harus selalu dibersihkan melalui perjamuan kudus, agar tubuh Kristus terhindar dari “penyakit kusta rohani.”
Pada ilustrasi roda kehidupan, hal ini digambarkan dengan jari-jari hidup dalam tubuh Kristus (body life).
4. Pekerjaan Profetik
“Selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa”
Jemaat mula-mula bukan sekedar berdoa, tetapi mereka berdoa secara profetik. Artinya, mereka mendengar suara Tuhan kemudian mereka mendoakan apa yang mereka terima dari Tuhan. Dari mana kita tahu hal ini? Saya percaya hal itu dicontohkan oleh rasul-rasul yang berdoa secara profetik dalam Kisah Para Rasul 4:24-31.
Berdoa adalah seperti anggota-anggota tubuh yang terhubung melalui syaraf-syaraf untuk mendapatkan perintah dari kepala, untuk melakukan sesuatu. Tanpa ada hubungan dengan Kepala (doa profetik) maka pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh tubuh Kristus adalah pekerjaan-pekerjaan yang sia-sia.
Pada ilustrasi roda kehidupan, hal ini digambarkan dengan jari-jari doa.
5. Pekerjaan Penginjilan
“mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan”
Jika tubuh Kristus telah menjadi sehat karena 4 pekerjaan lainnya, maka anggota-anggota tubuh Kristus pasti akan bergerak mencari anggota-anggota baru untuk dicangkokkan ke dalam tubuh Kristus. Penginjilan yang dilakukan oleh jemaat mula-mula adalah penginjilan tubuh.
Pada ilustrasi roda kehidupan, hal ini digambarkan dengan jari-jari bersaksi.
Apakah Anda rindu mengalami apa yang dialami oleh gereja mula-mula? Kuncinya adalah mempraktekkan kelima pekerjaan di atas. Ingat, kita sebagai gereja adalah tubuh Kristus, karena itu sudah seharusnyalah hidup kita sehari-hari menjadi cerminan/refleksi dari Kristus dan Bapa. Itu sebabnya, pada bulan ini, saat teduh kita akan lebih banyak berfokus pada bagaimana kita melakukan 5 pekerjaan tersebut dalam pernikahan, keluarga, komsel, ibadah raya, dan dalam seluruh aktivitas kita sehari-hari.

Pikiran untuk menderita

Ketika saya bertanya ke teman saya yang bekerja di divisi HRD sebuah bank terkenal tentang bagaimana bank tersebut mengelola karyawannya. Ia menjawab bahwa cara berpikir karyawan adalah ‘menghindari penderitaan dan mengejar kesenangan’, sehingga perusahaannya mengelola ekspektasi ribuan karyawan yang demikian. Setelah percakapan itu, saya merenung kembali. Sebenarnya karyawan atau orang dewasa yang demikian sedang bersikap sama seperti anak-anak, yang selalu mengejar kesenangan: makan enak, bermain sepuasnya, sering ke mal, kalau bisa di sekolah tidak perlu ada ujian, dan lain-lain. Memang manusia selalu mengejar hidup yang lebih “baik”: lebih bahagia, memiliki rumah yang lebih besar, mobil lebih banyak dan lebih bagus, dsb. Intinya, manusia selalu berusaha sedemikian rupa bagaimana hidup ini tidak mengalami penderitaan. Keberhasilan hidup selalu diukur dengan hidup yang lebih nyaman dan jangan menderita.
Bagaimana dengan kita? Apakah pandangan hidup di atas salah? Saya percaya bahwa Tuhan mau setiap umatNya hidup tidak berkekurangan. Ia adalah Bapa yang baik. Ia adalah Gembala yang baik (Mazmur 23). Tidak ada gambaran di Alkitab yang menunjukkan bahwa Tuhan mau umatNya menderita. Setiap kali umatNya berseru dalam kesesakan, Tuhan selalu turun tangan menolong. Tetapi, kita perlu belajar untuk mengenali, andaikata orang percaya mengalami penderitaan, sebenarnya ada 3 kemungkinan penyebabnya:
1. Karena kesalahan sendiri.
Contohnya: salah mengambil keputusan, salah pilih perusahaan tempat bekerja, salah pilih jurusan sekolah, salah pilih jodoh, salah investasi, dsb.

2. Karena dosa dan didisiplin oleh Allah. 
Ibrani 12:6 berkata, “...karena Tuhan menghajar orang yang dikasihiNya, dan Ia menyesah orang yang diakuiNya sebagai anak.” Ketika kita jatuh dan berbuat dosa, Ia mendisiplin kita agar kita beroleh bagian dalam kekudusanNya kembali.
3. Karena ujian iman.
Contohnya: Abraham, yang tidak berbuat dosa, namun diuji Allah tentang seberapa besar kasihnya kepada Allah.
Sekali lagi, Tuhan tidak pernah merancangkan penderitaan untuk kita. Rancangan Tuhan bukanlah rancangan kecelakaan, tetapi rancangan damai sejahtera (Yeremia 29:11). Lalu apa penyebab penderitaan yang sedang kita alami? Yang manapun penyebabnya, jangan menyerah. Tujuan akhir dari segala penderitaan adalah agar kita makin mengenal Dia, makin bertumbuh dewasa dan makin berubah seperti Kristus. Dengan demikian, bagaimana sikap kita yang seharusnya terhadap penderitaan? Mari kita baca tentang pikiran untuk menderita, seperti yang tertulis di ayat ini:
1 Petrus 4:1-2: “Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.”
Merenungkan ayat ini membuat saya memahami 2 alasan mengapa kita perlu memiliki pikiran untuk menderita.
1. Alasan pertama: supaya kita berhenti berbuat dosa
Baru-baru ini, saya bersama istri imemberi konseling kepada sepasang suami-istri. Si suami frustasi karena istrinya minta cerai. Si istri merasa bahwa si suami tidak pernah mengasihnya, karena selalu bekerja hingga larut malam. Si istri kesepian dan merasa tidak bahagia, lalu bertemu seorang pekerja pria di gereja yang menjawab kebutuhannya dalam hal perhatian dan kenyamanan untuk mengobrol. Akhirnya mereka banyak bertemu dan sering bepergian berdua keluar kota. Perselingkuhan terjadi. Saat ini si suami sedang berjuang untuk menyelamatkan pernikahan ini.
Jika Anda adalah si istri dalam kisah tersebut, apakah Anda juga akan melakukan hal yang sama? Pasangan tidak peduli kepada Anda. Ia terlalu sibuk. Ia lebih mengasihi pekerjaannya daripada Anda. Wajar, bukan, jika Anda berselingkuh? Banyak alasan yang diberikan oleh umat Tuhan saat melanggar perintah Tuhan, saat berbuat dosa. Mengapa saya berzinah? Karena pasangan saya tidak memenuhi apa yang menjadi kebutuhan saya. Mengapa saya korupsi di perusahaan? Karena perusahaan tidak adil memperlakukan saya, gaji saya terlalu kecil padahal banyak kebutuhan di rumah tangga. Mengapa saya berbohong? Karena orang lain juga lakukan hal yang sama. Manusia selalu mencari alasan untuk sebuah pembenaran: karena dia tidak terlayani, karena dia tidak dijawab kebutuhannya. Padahal sebenarnya, tidak ada alasan di Alkitab yang yang mengijinkan siapapun untuk berbuat dosa.
Selanjutnya, kita melihat bahwa orang-orang cenderung mudah untuk jatuh kembali dalam dosa walaupun sepertinya mereka tampak baik-baik saja dalam hidup kekristenan mereka. Seseorang kembali merokok, terikat pornografi, hidup dalam kebiasaan-kebiasaan lamanya, marah-marah, emosional, kecewa, sakit hati, konflik dengan seseorang yang tak kunjung sembuh, hidup duniawi, mengakhiri pernikahan dengan bercerai; padahal mereka rajin hadir di kebaktian, ikut doa dan berbagai kegiatan gereja. Persoalannya adalah, mereka tidak melakukan firman ini: “Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian...”. Adalah sebuah pilhan untuk mempersenjatai diri dengan pikiran yang siap untuk menderita. Apa artinya pikiran untuk menderita ini? Artinya di dalam pikiran kita, ada kesediaan untuk rela menderita karena kebenaran. Bersedia menderita karena mengasihi Tuhan, karena mau taat pada perintah Tuhan, karena mau tetap hidup dalam kebenaran Tuhan. Tanpa pikiran seperti ini, kita akan sangat mudah melanggar kebenaran dan jatuh dalam dosa, karena pada dasarknya kita tidak bersedia menderita. Taat seringkali mengorbankan keinginan kita, menyingkirkan ego kita, mengesampingkn kepentingan kita. Namun pada akhirnya, orang yang bersedia menderita karena kebenaran akan menuai sukacita. Sebaliknya, orang yang menghindari penderitaan, malah akan menderita karena menuai akibat ketidaktaatannya dan dosanya pada Tuhan.
Kristus telah menderita secara badani lewat kematiannya di kayu salib, maka kita pun harus mempersenjatai diri kita dengan pikiran untuk menderita ini. Inilah senjata yang membuat kita mudah berhenti berbuat dosa, dan tidak akan mudah tergoda untuk jatuh kembali dalam dosa maupun kebiasaan lama kita. Inilah senjata untuk menang terhadap dosa. Tanpa pikiran untuk menderita, pemulihan yang terjadi tidak akan bertahan lama. Perubahan hidup karena kelahiran baru tidak akan berlanjut kepada kemenangan jangka panjang atas kelemahan-kelemaham kita.
2. Alasan kedua: supaya dalam waktu yang tersisa dalam hidup kita, kita bisa hidup maksimal dalam kehendak Allah
Melayani Tuhan dalam keadaan yang baik dan diberkati Tuhan adalah mudah sekali. Pertanyaannya adalah, ketika hidup kita sulit, banyak masalah, penuh penderitaan, apakah kita tetap melayani Tuhan? Apakah kita tetap melakukan apa yang Tuhan mau? Jika kita tidak memiliki pikiran untuk menderita, saat penderitaan itu datang kita akan tinggalkan pelayanan, komsel maupun gereja. Bahkan, mungkin kita akan tinggalkan Tuhan. Itu sebabnya, banyak orang yang kelihatannya hari ini baik-baik saja, justru ternyata dengan cepat mundur dari pelayanan, mundur dari pekerjaan Tuhan, mundur dari tanggung jawabnya. Mengapa ini terjadi? Karena ia tidak memiliki pikiran yang siap untuk menderita, ia pun menjadi pribadi yang menyalahkan orang lain, situasi, dan Tuhan atas penderitaannya. Inilah yang membuatnya keluar dari kehendak Allah dan panggilan Allah saat menderita.
Mari kita lihat beberapa contoh di mana kita menderita karena kebenaran:
• Melayani ketika tidak siap
• Memuji Tuhan di tengah kesulitan
• Memberi di tengah kekurangan
• Mengampuni di tengah kesakitan
• Menerima situasi walaupun tiada perubahan
• Menabur kebaikan di atas kejahatan
• Mengasihi ketika ditolak
• Memberkati ketika diperlakukan tidak adil
• Setia meskipun dikhianati
• Menjaga kesatuan di tengah perselisihan
• Mementingkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
• Berkorban ketika yang lain memikirkan diri sendiri masing-masing
• Mengambil tanggung jawab ketika tidak ada yang bersedia
• Menutupi kekurangan ketika ada masalah
• ..........................................
Anda bisa lanjutkan daftar penderitaan karena kebenaran ini dalam hidup Anda. Lakukan dengan pikiran yang benar sesuai kata Firman Tuhan, pikiran yang siap untuk menderita, maka Anda akan mengalami kebahagiaan sejati. (1 Petrus 3:14a: “Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia.”)
Semua orang memang selalu mencari bahagia, namun perjalanan menuju bahagia yang sejati adalah hasil dari sebuah ketaatan kepada kebenaran, yang membutuhkan kesediaan untuk menderita. Pilihlah yang benar sekalipun harus menderita, inilah yang akan membuat Anda menjadi pemenang dalam Tuhan. Pilihlah untuk memutuskan ikatan dengan orang atau situasi yang membawa Anda jatuh ke dalam dosa. Pilihlah untuk taat pada otoritas. Pilihlah untuk menyerahkan hak. Pilihlah untuk setia pada Tuhan, apapun yang terjadi. Pilihlah untuk mematikan keinginan Anda daripada menyenangkan daging. Dan saya tahu, Tuhan akan melimpahkan kasih karuniaNya kepada orang yang bersedia melakukan kehendakNya.
1 Petrus 2:20: “Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.(Sumarno Kosasih - Apostolic Team Ministry)

ORANG BENAR = ORANG YANG HIDUP DALAM KEBENARAN

Sering kita mendengar orang berkata, ”Hmm.. memang dia itu orang baik...”, ketika melihat orang lain yang senantiasa berbuat baik, suka membantu orang lain, dan tidak melakukan hal-hal yang melanggar norma-norma di masyarakat umum. Orang baik seperti ini cenderung ”menyenangkan” orang di sekitarnya dan menjadi ”panutan”. Ada juga orang yang memang cenderung berusaha melakukan apa saja, demi menyenangkan orang-orang di sekitarnya, yang penting dirinya disukai orang dan dinilai sebagai orang baik di lingkungannya.
Di sisi lain, ada orang yang mau hidup berpegang pada prinsip yang benar, sehingga tidak mau mengenal kompromi sama sekali dalam hal-hal yang tidak benar. Orang seperti ini cenderung tegas dan berani mengambil resiko ketika melakukan prinsip kebenaran yang dipahami dan dijalaninya. Namun orang seperti ini sering mengalami benturan bahkan cercaan dari orang lain yang merasa bahwa kebenaran yang diyakininya itu tidak sesuai dengan kebiasaan atau bahkan ”trend” yang ada di masyarakat pada umumnya, padahal itu justru yang benar. Kadang orang seperti ini juga mengalami hal yang tidak mengenakkan ketika terus berpegang pada kebenaran, karena orang-orang di sekelilingnya menjadi tidak suka dan malah menganggapnya sebagai orang ”aneh”, atau bahkan musuh.
Bagaimana menurut Anda? Yang mana yang dipilih, menjadi orang baik atau orang benar? Orang baik bisa disukai banyak orang tapi belum tentu hidup benar. Orang benar mungkin tidak disukai banyak orang, tapi selalu menghasilkan buah yang baik.

Banyak orang menginginkan hidupnya sebagai orang benar. Namun menjadi orang benar yang senantiasa benar-benar hidup dalam kebenaran tidaklah semudah mengatakannya. Dalam Alkitab, Daniel adalah orang benar, yang senantiasa berpegang pada kebenaran yang sudah diketahuinya. Apa buktinya? Tuhan berfirman kepada Yehezkiel ketika Ia hendak menghukum dosa orang Israel, “Dan biarpun Nuh, Daniel dan Ayub berada di tengah-tengahnya, demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, mereka tidak akan menyelamatkan baik anak laki-laki maupun anak perempuan, melainkan mereka akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri karena kebenaran mereka,”(Yeh. 14:20). Luar biasa, pujian yang diberikan Tuhan pada Daniel, bahwa kebenaran itu dihidupinya, ternyata benar-benar penting hingga diulang tiga kali (Yeh. 14:14,16,20). Mengapa demikian? Pola hidup apakah yang dijalani Daniel?

Daniel adalah satu dari empat pemuda Yehuda yang ditawan Nebukadnezar raja Babel, saat menaklukan Yoyakim Raja Yehuda di Yerusalem, yakni Hananya yang dinamai Sadrakh, Misael yang dinamai Mesakh dan Azarya yang dinamai Abednego. Karena mereka tidak bercela, berperawakan baik, memahami berbagai hikmat, berpengetahuan banyak dan memiliki pengertian tentang ilmu, mereka pun diajarkan tulisan dan bahasa Kasdim selama tiga tahun untuk bekerja di istana Raja. Lalu, Raja juga menetapkan makanan enak dan anggur yang biasa diminumnya untuk diberikan kepada empat pemuda tersebut. Namun, Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan diri dengan santapan itu. Jadi, Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai tulisan dan hikmat, dan mendapatkan pengertian tentang berbagai penglihatan dan mimpi. Ketika Raja memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, terbuktilah Daniel 10 kali lebih cerdas dari semua orang berilmu dan ahli jampi di seluruh kerajaannya.
Suatu kali Raja Nebukadnezar bermimpi, namun ia lupa mimpinya. Jadi, ia menyuruh semua orang berilmu dan ahli jampi untuk menjelaskan mimpinya. Tapi tak seorang pun yang sanggup, sehingga Raja murka dan bermaksud melenyapkan mereka. Daniel meminta waktu untuk memberitahukan makna mimpi itu. Ia dan ketiga temannya berdoa dan Allah menyingkapkan rahasia itu dalam penglihatan malam. Nebukadnezar bertanya, ”Sanggupkah engkau memberitahukan kepadaku mimpi yang telah kulihat itu dengan maknanya?” Kata Daniel, ”Rahasia yang ditanyakan tuanku tidak dapat diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum. Tetapi di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia; Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang,” (Dan. 2:27-28). Daniel memberitahu mimpi dan artinya, sehingga Raja berkata, ”Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu,” (Dan. 2:47). Raja menjadikan Daniel penguasa dan kepala atas orang bijaksana di Babel.
Orang benar bukan hanya berbuat baik saja, tetapi ia harus melakukan kebenaran, dengan segala risikonya. Hal ini tampak pada saat Nebukadnezar membuat patung emas yang tingginya 60 hasta dan lebarnya 6 hasta di Dura, Babel. Raja mengumpulkan para wakil, penguasa, bupati, penasihat, bendahara, hakim, ahli hukum agar menghadiri pentahbisan patung itu. Raja memberi perintah bahwa ketika mereka mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus dan serdam, maka mereka harus sujud menyembah patung tersebut. Siapa yang tidak menyembah patung itu akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Tapi, Sadrakh, Mesakh dan Abednego, tidak menyembah patung emas itu. Mereka tetap hidup dalam kebenaran dan berkata, “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu,” (Dan.3:16-18).
Mendengar perkataan mereka, Raja sangat geram, dan perapian dibuat 7 kali lebih panas daripada biasanya. Lalu, tiga pemuda ini diikat dengan jubah, celana, topi dan pakaian mereka serta dibuang dalam api. Karena mereka hidup benar, Allah membela dan menyelamatkan mereka dari nyala api, sehingga terkejutlah Raja dan berkata, “Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan ke dalam api? Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!” (Dan. 3:25). Akhirnya ketiganya dikeluarkan, namun tubuh mereka yang tidak terbakar, bahkan rambut, jubah atau bau kebakaran pun tidak ada pada mereka. Kata Raja, “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang percaya kepada-Nya dan melanggar titah raja untuk tidak menyerahkan tubuh mereka kecuali kepada Allah mereka.” Mereka pun mendapat kedudukan tinggi dari raja.
Begitu juga dengan Daniel, ketika berkuasa ia memilih untuk hidup benar dan tidak menerima suap. Ia menolak hadiah Raja Belsyazar ketika membaca tulisan rahasia di dinding untuk memberitahu maknanya (Dan. 5:16-17). Ia bertanggungjawab dan tidak merugikan Raja atau mencari keuntungan sendiri. Ia tidak berkompromi dengan musuh. Ia memilih untuk hidup benar dan konsisten berdoa, memuji dan menyembah Allah 3 kali sehari (Dan. 6:11). Ia percaya bahwa Allah pasti menyelamatkan dia dengan menutup mulut singa ketika dibuang ke dalam gua singa, (Dan. 6:16-29). Mujizat yang luar biasa pun terjadi saat Daniel melakukan kebenaran: Raja Darius mengirim surat pada rakyatnya, ”Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi, Dia yang telah melepaskan Daniel dari cengkaman singa-singa,” (Dan. 6:26-27).
Ketika terjepit, Daniel dikuatkan karena visi tentang Mesias, “Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah,” (Dan.7:13-14). Walau lelah, Daniel tetap melakukan urusan Raja. Hal penting lain adalah ia selalu ”memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun. Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu,” (Dan.9:2-3). Tidak ada alasan dan keinginan bagi orang benar untuk tidak hidup dalam kebenaran. Daniel berdoa, “...dengarkanlah doa hamba-Mu ini..., dan sinarilah tempat kudus-Mu yang telah musnah ini dengan wajah-Mu, demi Tuhan sendiri,” (Dan.9:17).

Nubuatan-nubuatan yang ditulis oleh Nabi Daniel tentang akhir zaman begitu tepat dan akurat. Bahkan nubuatan Daniel tentang penderitaan yang dialami oleh umat Tuhan di akhir zaman pun dikutip oleh Yesus Kristus. Kata Yesus, “Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh Nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya --,” (Mat. 24:15). Namun jangan takut, karena Daniel juga memberi jaminan, “...tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak,” (Dan.11:32b). Ia menguatkan kita, “Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya,” (Dan.12:3).

Kehidupan Daniel memberikan inspirasi dan motivasi bagi kita tentang kesetiaan untuk hidup dalam kebenaran. Kesetiaannya mendapatkan pujian, “Tetapi engkau, pergilah sampai tiba akhir zaman, dan engkau akan beristirahat, dan akan bangkit untuk mendapat bagianmu pada kesudahan zaman,” (Dan.12:13). Daniel adalah orang benar yang hidup dalam kebenaran, bahkan ketika banyak kesempatan untuk melakukan hal menyenangkan namun berujung dosa ditawarkan kepada dirinya. Ia mengawali dan mengakhiri perjalanan imannya dengan setia dan sempurna. Bagaimana dengan kita? Ingin menjadi orang benar? Orang benar adalah orang yang hidup dalam kebenaran. Ambillah keputusan untuk hidup dalam kebenaran. Kadang memang terasa sulit dan penuh tantangan, namun tidak ada yang tidak bisa. Ingat, kita melakukan segala sesuatu di dalam Yesus yang memberi kekuatan dan kasih karuniaNya kepada kita. 

PELUANG YANG HARUS DIMANFAATKAN

Dalam sejarah pekerjaan Tuhan, baik yang ditemukan dalam Alkitab maupun yang tercatat dalam sejarah gereja, ditemukan dua hal yakni tantangan dan peluang. Dalam pekerjaan Tuhan terdapat tantangan yang dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek internal dan aspek eksternal. Aspek internal maksudnya adalah tantangan yang terdapat dalam lingkungan orang Kristen sendiri. Tantangan dari aspek internal antara lain, kenyataan tidak banyak orang Kristen yang menyadari bahwa pekerjaan Tuhan adalah tanggung jawab bersama setiap orang percaya. Mereka harus menyadari bahwa setiap orang Kristen harus hidup dalam pekerjaan Tuhan atau dalam pelayanan Tuhan (Yoh. 20:21). Setiap orang yang mengikut Yesus harus mengikuti jejak-Nya. Setiap orang yang percaya kepada Yesus dan hidup di dalam Dia, ia wajib hidup seperti Yesus hidup yaitu menjadi utusan Bapa (1Yoh. 1:6).
Banyak gereja sibuk dalam pelayanan ke dalam sehingga mengabaikan pekerjaan Tuhan yang sifatnya keluar, termasuk kepentingan membangun jaringan kerja. Mereka tidak memedulikan kepentingan pekerjaan Tuhan secara menyeluruh atau secara global. Biasanya gereja seperti ini adalah gereja perusahaan, dimana gereja menjadi lahan pencarian nafkah pendeta semata. Mereka tidak memiliki visi, melihat kepentingan pekerjaan Tuhan secara universal bersama gereja lain. Kalau seorang gembala jemaat tidak memiliki visi bersama maka jemaatnya yang dilayanipun akan berpikiran picik seperti pemimpinnya. Kita harus menerima kenyataan bahwa gereja adalah milik Tuhan. Tidak ada seorang pun yang berhak merasa memiliki jemaat Tuhan. Berangkat dari pemahaman ini maka kita tidak akan egois. Gereja bukanlah perusahaan pribadi tetapi bisnis Bapa dan Tuhan Yesuslah kepalanya. Adapun tantangan secara eksternal adalah tantangan yang berasal dari luar gereja antara lain: Keadaan dunia yang fasik yang menjadikan kemurnian iman orang percaya rawan, kejahatan yang bertambah-tambah sehingga berbagai bidang hidup manusia mengalami dekadensi, pengkristalan iman atau agama, termasuk munculnya kelompok ekstrim beragama yang berusaha membangkitkan sentimen terhadap kekristenan dan lain sebagainya. Tantangan dan peluang inilah yang menjadi fokus proyek jaringan kerja (net working) yang merupakan kesempatan besar bagi orang percaya untuk berkarya di hari-hari terakhir sebelum Tuhan datang kembali. Bagi orang percaya yang mengasihi Tuhan tantangan adalah peluang untuk membuktikan kasih cinta kepada Tuhan. Marilah kita memanfaatkan peluang ini bersama-sama dan menghadapi tantangan bersama-sama dalam jaringan kerja gereja-gereja. -Solagracia-
Bagi orang percaya yang mengasihi Tuhan tantangan adalah peluang untuk membuktikan kasih cinta kepada Tuhan.

BERJUANG MENJADI BERHARGA SECARA IDEAL

Kalau seseorang tidak benar-benar menjadi indah seperti yang dikehendaki Bapa maka berarti ia tidak menjadi berharga. Harus diingat bahwa seseorang tidak pernah secara otomatis menjadi berharga setelah menjadi Kristen atau menjadi anak Tuhan. Itu barulah langkah awal dari sebuah perjalanan untuk menjadi benar-benar berharga di mata Allah. Setiap orang percaya dipanggil untuk mendadani diri supaya semakin berharga di mata Allah. Menjadi benar-benar berharga adalah perjuangan dari diri kita sendiri. Jika seseorang tidak berjuang maka tidak pernah menjadi seseorang yang sungguh-sungguh berharga di mata Tuhan. Oleh sebab itu jangan berpikir bahwa anda sudah berharga di mata Allah dan tidak perlu berjuang untuk berkenan kepada-Nya atau menjadi indah secara ideal di hadapan Tuhan.
Kesalahan yang bisa tergolong sebagai penyesatan yang terjadi dewasa ini adalah pernyataan mereka yang berdiri di mimbar yang menegaskan bahwa setiap jemaat sudah berharga di mata Allah tanpa menjelaskan secara lengkap maksud pernyataan itu. Bisa juga karena mereka tidak tahu kebenaran Firman Tuhan hal berharga di mata Tuhan. Mereka tidak memahami bahwa keberhagaan di hadapan Tuhan sesuatu yang bersifat progresif. Karena sudah merasa berharga, maka mereka stagnasi. Tidak ada usaha untuk berubah menjadi indah di mata Tuhan agar benar-benar berharga. Mereka hanya memuji-muji bahwa Allah itu baik dan luar biasa, tetapi tidak berusaha membuat dirinya baik dan luar biasa dalam moral seperti Bapa di Sorga. Dalam berurusan dengan Allah mereka hanya berusaha untuk memperoleh berkat jasmani dan bisa menikmati dunia ini sebanyak-banyaknya. Para “pelayan palsu” yang materialistis memanfaakan suasana ini untuk mencari keuntungan harta. Mereka mengajarkan praise and worship dan membuat seindah-indahnya liturgi kebaktian seakan-akan itulah yang dapat menyenangkan hati Tuhan. Mereka berusaha membalas kebaikan Tuhan yang membuat mereka berharga dengan pujian dan penyembahan. Pada hal mestinya membalas kebaikan Tuhan yang menjadikan dirinya berharga adalah dengan bertumbuh dalam kebenaran agar menjadi serupa dengan Tuhan Yesus agar menjadi indah di mata Allah Bapa. Itulah yang membuat dirinya berharga secara ideal. Keindahan seperti inilah tujuan keselamatan itu. Menolak hal ini berarti menolak keselamatan. Kuasa kegelapan akan berusaha untuk memberi banyak keinginan supaya orang Kristen berjuang untuk memperolehnya. Setelah memperolehnya, akan didorong untuk mencari yang lain. Terus menerus demikian sampai kematian menjemput. Orang-orang ini telah terbujuk oleh keindahan dan kecantikan dunia sehingga tidak memperdulikan apa penilaian Allah atas dirinya.
- Solagracia -
Jika seseorang tidak berjuang maka tidak pernah menjadi seseorang yang sungguh-sungguh berharga di mata Tuhan secara ideal.

WAKTU DAN TEMPAT YANG KHUSUS

Orang percaya harus memahami bahwa dalam realitas hidup ini ada sebuah perlombaan yang diwajibkan. Perlombaan tersebut dijalani semua orang percaya tak terkecuali. Perlombaan itu adalah memiliki iman yang sempurna agar orang percaya mengambil bagian dalam kekudusan Allah (Ibr. 12). Perlombaan tersebut terbingkai dalam suatu masa, dan masa setiap orang percaya berbeda-beda warnanya sesuai dengan rencana dan jadwal Tuhan. Terdapat semacam urutan rencana yang disusun Tuhan harus terjadi dalam kehidupan ini. Tuhan tidak akan mengingkari jadwal acara yang telah disusun-Nya. Di antara jadwal acara tersebut adalah bahwa di akhir jaman kasih kebanyakan orang menjadi dingin dikarenakan kejahatan akan bertambah-tambah (Mat 24:12). Banyak orang akan mencintai diri sendiri dan menjadi hamba uang (2 Tim 3:1-5). Ini berarti di akhir jaman akan lebih banyak orang yang gugur imannya. Keguruan tersebut bukan karena jumlah kuota orang yang dipilih Tuhan berkurang tetapi kejahatan dunia menempatkan iman Kristen semakin rawan. Semakin sulit orang bertobat. Mereka yang jahat akan berlaku semakin jahat sedangkan yang suci akan semakin dikuduskan (Dan. 12:10). Dengan demikian semakin sedikit orang yang diselamatkan. Di lain pihak bagi mereka yang selamat mereka akan menjadi orang-orang yang benar-benar unggul di hadapan Allah. Inilah yang dimaksud Tuhan bahwa yang terkemudian akan menjadi yang terdahulu (Mat. 20:16). Kalau orang percaya menyadari hal ini, maka ia akan masuk dalam “ketegangan yang kudus”. Ketegangan hidupnya bukanlah ketegangan karena mencari nafkah, berkarir, berebut kedudukan dan hormat atau hal-hal duniawi lainnya, tetapi bagaimana segera menjadi orang yang mengambil bagian dalam kekudusan Allah (Ibr. 12:10).
Kita tidak bisa mengatur Tuhan. Setiap kita hanya menerima saja bagian yang harus diterimanya. Ternyata Tuhan menempatkan kita di abad 20-21 ini dengan keadaan dunia yang menanjak tajam semakin jahat. Kita tidak bisa meminta Tuhan agar dilahirkan di abad petengahan, atau dilahirkan di Eropa. Tetapi Tuhan menempatkan kita di tempat kita masing-masing dan pada masa tertentu dengan kondisinya yang sangat khusus. Sangat besar kemungkinan kita adalah generasi yang menyaksikan tahun-tahun akhir kehancuran dunia yang sangat tragis. Di tengah dunia yang semakin jahat ini, Tuhan menyingkapkan kebenaran-kebenaran Firman-Nya yang luar biasa untuk mengimbangi kejahatan dunia. Bila seseorang serius dengan Tuhan yaitu belajar Firman dan berusaha melakukannya maka situasi dunia yang jahat ini justru menempatkan orang Kristen menjadi militan. Dalam hal ini berlaku Firman Tuhan bahwa yang diberi banyak dituntut banyak. -Solagracia-
Tuhan menempatkan kita di tempat kita masing-masing dan pada masa tertentu dengan kondisinya yang sangat khusus.

MENGARAHKAN PIKIRAN

Pikiran adalah kemudi kehidupan yang mengarahkan seluruh kehidupan seseorang dan menentukan bagaimana keadaan hidupnya di bumi ini bahkan di kekekalan. Pentingnya peranan pikiran ini, menggerakkan dunia pendidikan berusaha secara intensif mengarahkan anak manusia sejak dini, sebab ketika anak manusia masih belia mereka sangat mudah untuk diarahkan. Salah asuh atau salah didik kepada mereka berakibat fatal kemudian hari. Hal yang sama terjadi juga dalam keselamatan, kalau seseorang tidak diarahkan sejak dini kepada Kerajaan Sorga atau maksud keselamatan diadakan, maka mereka tidak pernah selamat (menjadi manusia seperti yang Allah kehendaki). Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata bahwa kalau seseorang tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil, maka ia tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga (Mat. 18:3). Kata bertobat dalam teks ini adalah strepho (στρέφω) yang artinya berbalik (turn, change, bring back). Sedangkan kata anak dalam teks aslinya disini adalah paidion (παιδίον), anak usia efektif dibentuk atau dididik atau diubah. Pernyataan Tuhan Yesus ini merupakan peringatan yang jelas agar orang percaya tidak menganggap sepele kesempatan yang Tuhan sediakan untuk berubah melalui pembaharuan pikiran agar bisa dikembalikan ke rancangan semula Allah.
Selagi masih bisa diubah atau memiliki keadaan seperti anak-anak, seseorang harus mengarahkan atau mengubah pikirannya sesuai dengan pikiran Tuhan. Sebab kalau sudah terlanjur melewati waktu, pada stadium tertentu seseorang tidak bisa diubah lagi. Seperti seseorang yang mengalami pengerasan hati (serosis), tidak bisa disembuhkan. Orang sakit yang sadar dirinya sakit membutuhkan dokter dan bisa diobati, tetapi kalau tidak menyadari sakitnya ia tidak akan ke dokter atau ke dokter tetapi sakitnya sudah tidak bisa diterapi lagi. Terkait dengan hal ini, banyak orang yang tidak menyadari sakitnya (kakos), sehingga mereka tidak menggarap keadaan yang rusak tersebut. Kalau hal itu berlarut-larut, maka ia sampai pada level menghujat Roh Kudus, artinya ia tidak lagi memiliki kesempatan untuk digarap Roh Kudus karena percuma digarap, tidak mampu lagi untuk berbalik kepada Tuhan. Jika Roh Kudus tidak menggarap maka tidak ada lagi yang dapat mengarapnya. Terkait dengan hal ini, iblis akan berusaha agar manusia terlena dengan berbagai kesenangan dunia, sehingga selalu mendukakan Roh Kudus dan akhirnya menghujat-Nya. Orang-orang yang tertolak dalam Kerajaan Sorga pasti tidak pernah menduga bahwa ia akan berkeadaan seperti itu. Hal ini sama dengan seorang pejabat pemerintah yang sembrono mempermainkan jabatannya sampai akhirnya digelandang polisi ke penjara. -Solagracia-
Selagi masih bisa diubah, seseorang harus mengarahkan atau mengubah pikirannya sesuai dengan pikiran Tuhan.

Monday, October 13, 2014

Identitas Jack the Ripper Akhirnya Terungkap

 Identitas pelaku pembunuhan berantai yang paling ditakuti di Inggris, Jack the Ripper, akhirnya terkuak. Dari hasil tes DNA, ilmuwan menemukan bahwa Jack the Ripper bernama asli Aaron Kosminski, seorang imigran Polandia yang merupakan salah satu pasien rumah sakit jiwa. 

Penyelidikan ini dimulai saat pengusaha Russel Edwards membeli selendang di badan lelang khusus barang-barang langka. Belakangan syal itu diketahui milik salah satu korban Jack, Catherine Eddowes. Menurut catatan polisi, pembunuhan Eddowes terjadi 126 tahun silam.

Mengetahui hal itu, Edwards lalu meminta bantuan dokter Jari Louhelainen untuk menyelidiki bekas darah yang terdapat pada syal itu. Menggunakan bantuan teknologi canggih, Louhelainen, yang merupakan ahli genetika terkenal di dunia, mengekstrak DNA Jack dan membandingkannya dengan DNA keturunan keluarga Eddowes. 

"Untuk mengambil sampel DNA, saya menggunakan teknik ciptaan saya sendiri untuk menarik materi genetik asli dari syal. Lalu, saya menstabilkan dan mengurutkan DNA-nya. Ketepatan temuan ini mencapai 99,2 persen. Namun, dengan pengujian kedua, saya menemukan kecocokan hingga 100 persen," kata Louhelainen, seperti dilaporkan Daily Mail, Sabtu, 6 September 2014.

Aaron Kosminski merupakan satu dari tiga tersangka yang paling diduga kuat sebagai Jack the Ripper. Kepala Inspektur Donald Swanson telah mencatat nama Kosminski sejak awal penyelidikan. Dari hasil laporan, Kosminski diketahui menderita skizofrenia. 

Saat Kosminski berhasil ditangkap, polisi tidak memiliki cukup bukti untuk menjebloskannya ke bui. Padahal keterangan dari saksi sudah sangat kuat. Meski tak dipenjara, Kosminski harus menginap di rumah sakit jiwa selama hidupnya. "Saya yakin Kosminski adalah orang yang kami cari," kata Edward.

Jack the Ripper melakukan pembunuhan di jalan-jalan kecil di Kota London sejak 1888. Kasus pembunuhan Jack The Ripper terus menjadi misteri dan tidak pernah terpecahkan sejak saat itu.
Temuan Louhelainen akan diterbitkan pekan ini dalam buku berjudul Naming Jack The Ripper.

Jack The Ripper

Aaron Kosminski diklaim sebagai orang di balik sosok pembunuh legendaris Jack The Ripper pada 1888 di London. Aaron adalah imigran Yahudi asal Polandia yang diduga kuat sebagai pembunuh berantai itu. Polisi menyebut Jack pembunuh profesional karena mampu beraksi di jalan yang gelap dan sempit, serta membunuh korban hanya dengan pisau. 

Dikutip dari Casebook.org, pada 1888 hingga 1891, kematian sebelas wanita di sekitar Whitechapel, distrik kecil di London timur, membuat polisi menggelar investigasi dengan sandi "Pembunuh Whitechapel". Tujuh korban tewas dengan leher terputus dan empat lainnya dimutilasi. Kepala Inspektur Donald Swanson, yang mengepalai penyelidikan, telah mengantongi satu nama, yaitu Kosminski. (Baca: Identitas Jack the Ripper Akhirnya Terungkap)

Dari kasus "Pembunuh Whitechapel", polisi menemukan kemiripan pola penyerangan dalam beberapa kasus sebelumnya. Jack akan berhadapan langsung dengan korban dan segera menyergapnya. Jack akan mencekik korban agar tidak bisa napas hingga mati. Beberapa peneliti kasus Jack juga menyebut Jack melakukan anal seks dengan korban setelah membuat mereka pingsan.

Pencekikan hingga mati itu dilakukan agar korban tidak berteriak dan menghindari saksi mata. Setelah korban diletakkan di tanah, Jack akan menggorok leher korban. Hal ini terlihat dari cipratan darah yang mengalir ke samping atau bawah korban. Menurut polisi, teknik pembunuhan ini sangat menguntungkan Jack karena ia tidak akan terkena cipratan darah.

Setelah tewas, korban lantas dimutilasi. Dari kebanyakan kasus, ginjal dari jenazah korban sudah tidak ada. Menurut ahli medis, Jack sangat memahami cara memotong ginjal tanpa merusak organ lainnya. Di kalangan pembunuh, pengambilan organ tubuh adalah "piala" yang patut dibanggakan.

Pembunuhan sadis ini melahirkan beragam spekulasi tentang siapa sesungguhnya si Jack. Sempat ada dugaan bahwa dia adalah orang-orang penting pada zaman itu. Misalnya, cucu Ratu Victoria, Prince Albert Victor, pelukis terkenal Walter Sickert, dan mantan Perdana Menteri Liberal William Gladstone. 

Dari sekian banyaknya korban, kematian Catherine Eddowes menjadi kunci penemuan identitas Jack. Syal yang dikenakan Eddowes pada 126 tahun lalu ternyata masih menyimpan DNA Kosminski, yaitu dari sperma yang terciprat pada syal, dan merujuk pada identitas Kosminski.Begini Cara Jack The Ripper Membunuh Korbannya

PEnembak mistTeRiUS (PETRUS) di Indonesia


Petrus atau juga dikenal sebagai operasi clurit dianggap oleh banyak orang sebagai sebuah operasi rahasia dimasa pemerintahan Orde Baru (1982-1985) untuk menghabisi para Gali (Gabungan anak liar) dan Preman yang yang dianggap meresahkan dan mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat kala itu.

Hingga kini para pelaku Petrus tidak pernah tertangkap dan tidak jelas siapa pelakunya. Kemungkinan besar adanya operasi ini karena instruksi dari Presiden Soeharto di tahun 1982 saat memberikan penghargaan kepada Kapolda Metro Jaya, Anton Soedjarwo atas keberhasilannya membongkar kasus perampokan yang meresahkan masyarakat, lalu ditahun yang sama Soeharto kembali meminta Polisi dan ABRI dihadapan RAPIM ABRI untuk mengambil langkah pemberantasan yang efektif dalam menekan angka kriminalitas.Karena permintaan atau perintah Soeharto disampaikan pada acara kenegaraan yang istimewa, sambutan yang dilaksanakan oleh petinggi aparat keamanan pun sangat serius. Permintaan Soeharto itu sontak disambut oleh Pangkopkamtib Laksamana Soedomo melalui rapat koordinasi bersama Pangdam Jaya, Kapolri, Kapolda Metro Jaya dan Wagub DKI Jakarta yang berlangsung di Markas Kodam Metro Jaya 19 Januari 1983. Dalam rapat yang membahas tentang keamanan di ibukota itu kemudian diputuskan untuk melaksanakan operasi untuk menumpas kejahatan bersandi Operasi Celurit di Jakarta dan sekitarnya. Operasi Celurit itu selanjutnya diikuti oleh Polri/ABRI di masing-masing kota serta provinsi lainnya. Para korban Operasi Celurit pun mulai berjatuhan.
 
Petrus pada awalnya beraksi secara rahasia namun lambat laun aksi mereka seperti sebuah teror menakutkan bagi para bromocorah dan preman di kota-kota besar,  pada tahun 1983 berhasil menumbangkan 532 orang yang dituduh sebagai pelaku kriminal. Dari semua korban yang terbunuh, 367 orang di antaranya tewas akibat luka tembakan. Tahun 1984 korban Petrus (Penembak Misterius) yang tewas sebanyak 107 orang, tapi hanya 15 orang yang tewas oleh tembakan. Sementara tahun 1985, tercatat 74 korban Petrus (Penembak Misterius) tewas dan 28 di antaranya tewas karena tembakan. Secara umum para korban Petrus saat ditemukan dalam kondisi tangan dan leher terikat. Kebanyakan korban dimasukkan ke dalam karung dan ditinggal di tepi jalan, di depan rumah, dibuang ke sungai, hutan-hutan, dan kebun. Yang pasti pelaku Petrus terkesan tidak mau bersusah-susah membuang korbannya karena bila mudah ditemukan efek shock therapy yang disampaikan akan lebih efektif. Sedangkan pola pengambilan para korban kebanyakan diculik oleh orang tak dikenal atau dijemput aparat keamanan. Akibat berita yang demikian gencar mengenai Petrus yang berhasil membereskan ratusan penjahat, para petinggi negara pun akhirnya berkomentar.ketika berita serupa hampir tiap hari muncul di seantero Jakarta dan massa mulai membicarakan masalah penembakan misterius, Benny Moerdani sebagai Panglima Kopkamtib seusai menghadap Presiden Soeharto lalu memberi pernyataan kepada pers bahwa penembakan gelap yang terjadi mungkin timbul akibat perkelahiaan antar geng bandit. “Seiauh ini belum pernah ada perintah tembak di tempat bagi peniahat yang ditangkap” komentar Benny. Dan tak ada seorang pun wartawan yang saat itu berani melaniutkan pertanyaan kepada jenderal yang dikenal sangat tegas dan garang itu.

Kepala Bakin saat itu, Yoga Soegama juga memberikan pernyataan yang bernada enteng bahwa masyarakat tak perlu mempersoalkan para penjahat yang mati secara misterius. Tapi pernyataan yang dilontarkan man-tan Wapres H. Adam Malik justru bertolak belakang sehingga membuat kasus penembakan misterius tetap merupakan peristiwa serius dan harus diperhatikan oleh pemerintah RI yang selalu menjunjung tinggi hukum. “Jangan mentangmentang penjahat dekil langsung ditembak, bila perlu diadili hari ini langsung besoknya dieksekusi mati. Jadi syarat sebagai negara hukum sudah terpenuhi,” kecam Adam Malik sambil menekankan, “Setiap usaha yang bertentangan dengan hukum akan membawa negara ini pada kehancuran.”

Tindakan tegas para Penembak Misterius (Petrus) pada akhirnya memang menyulut pro dan kontra. Pendapat yang pro, Petrus pantas diterapkan kepada target yang memang jelas-jelas penjahat. Sebaliknya pendapat yang kontra menyatakan keberatannya jika sasaran Petrus hanya penjahat kelas teri atau mereka yang hanya memiliki tato tapi bukan penjahat beneran. Pendapat atau komentar yang cukup kontroversial adalah yang dikemukakan oleh Menteri Luar Negeri Belanda, Hans van den Broek, yang secara kebetulan sedang berkunjung ke Jakarta pada awal Januari tahun 1984. Setelah bertemu dengan Menlu Mochtar Kusumaatmadja, Broek secara mengejutkan berharap bahwa pembunuhan yang telah mejnakan korban jiwa sebanyak 3.000 orang itu pada waktu mendatang diakhiri dan Indonesia juga diharapkan dapat melaksanakan konstitusi dengan tertib hukum. Menlu Mochtar sendiri menjawab bahwa peristiwa pembunuhan misterius itu terjadi akibat meningkatnya angka kejahatan yang mendekati tingkat terorisme sehingga masyarakat merasa tidak aman dan main hakim sendiri.

Atas pernyataan Menlu Belanda itu, Benny yang merasa kebakaran jenggot sekali lagi harus tampil untuk meluruskan tuduhan tadi. Ia kembali menegaskan bahwa pembunuhan yang terjadi karena perkelahian antar geng. “Ada orang-orang yang mati dengan luka peluru, tetapi itu akibat melawan petugas. Yang berbuat itu bukan pemerintah. Pembunuhan itu bukan kebijaksanaan pemerintah,” tegasnya. Namun persoalan penembakan itu akhirnya tidak lagi misterius meskipun para pelakunya hingga saat ini tetap misterius dan tidak terungkap. Beberapa tahun kemudian Presiden Soeharto justru memberikan uraian tentang latar belakang permasalahannya dimana ia mengatakan Tindakan keamanan tersebut memang terpaksa dilakukan sesudah aksi kejahatan yang terjadi di kota-kota besar Indonesia semakin brutal dan makin meluas. Seperti tertulis dalam bukunya Benny Moerdani hal 512-513 Pak Harto berujar : “Dengan sendirinya kita harus mengadakan treatment therapy, tindakan yang tegas. Tindakan tegas bagaimana? Ya harus dengan kekerasan. Tetapi kekerasan itu bukan lantas dengan tembakan, dor-dor! Begitu saja. Bukan! Tetapi yang melawan, ya mau tidak mau harus ditembak. Karena melawan, maka mereka ditembak. Lalu ada yang mayatnya ditinggalkan begitu saja. Itu untuk shock therapy, terapi goncangan. Supaya orang banyak mengerti bahwa terhadap perbuatan jahat masih ada yang bisa bertindak dan mengatasinya. Tindakan itu dilakukan supaya bisa menumpas semua kejahatan yang sudah melampui batas perikemanusiaan. Maka kemudian redalah kejahatan-kejahatan yang menjijikkan itu”

Namun jika para petinggi militer maupun presiden sendiri menyatakan bahwa penembakan terhadap para preman karena melawan saat hendak ditangkap bagaimana Moerdani menjelaskan para korban Penembakan Misterius yang ditemukan dalam goni-goni dengan tangan terikat atau yang dihanyutkan di sungai? atas kordinasi siapakah para Penembak Misterius itu menjalankan perintah? 

Tahu Nggak Apa Perintah Pertama yang Dikeluarkan Bung Karno Setelah Terpilih Menjadi Presiden?


mikrofon proklamasi
Liputan6.com, Jakarta - 18 Agustus 1945. Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) kembali menggelar rapat. Usai mengesahkan Undang-undang Dasar 1945, mereka juga menetapkan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia. 

Tak ada pemungutan suara. Sukarno ditetapkan sebagai presiden, sementara Mohammad Hatta menjadi wakil presiden. Itu semua bermula dari usulan Otto Iskandar Dinata, salah seorang anggota PPKI. Semua anggota menerima dengan aklamasi, tak ada interupsi.

Bung Karno mengucapkan terima kasih atas kepercayaan para anggota PPKI, dan "Dengan ini saya dipilih oleh tuan-tuan sekalian dengan suara bulat menjadi Presiden Republik Indonesia,” ujarnya. 

Ucapan Bung Karno disambut tepuk tangan. Lalu, semua anggota PPKI berdiri dan menyanyikanIndonesia Raya.

Kemudian, "Di luar sidang, Sukardjo Wirjopranoto mengemukakan bahwa Presiden dan Wakil Presiden  harus merupakan suatu Dwitunggal," tulis Bung Hatta dalam Sekitar Proklamasi. Sidang digelar di Gedung Pejambon (sekarang kantor Kementerian Luar Negeri). 

Kontruksi semacam itu, lanjut Bung Hatta, unik dalam sejarah, tak ada contohnya dalam dunia sekarang. "Tetapi menurut pendapatnya adalah suatu keharusan bagi Indonesia di masa itu," tulis Hatta.

Perihal Bung Karno, ia mencatat dalam Penyambung Lidah Rakyat, peristiwa bersejarah itu. Setelah dipilih menjadi presiden, ia pulang ke rumahnya di Jl Pegangsaan Timur No. 56 dengan berjalan kaki.

Di jalanan, ia bertemu seorang penjual sate. ”Aku lalu memanggil penjaja sate yang berkaki ayam dan tidak berbaju itu, dan mengeluarkan perintah pertama: sate ayam 50 tusuk," kata Soekarno dalam biografinya itu. 

Karena tidak ada kursi, Sukarno kemudian berjongkok di pinggir got. ”Kumakan sateku dengan lahap dan inilah seluruh pesta atas pengangkatanku sebagai kepala negara,” kata ayah Megawati Soekarnoputri ini.

Friday, October 3, 2014

Foto Termahal Dalam Sejarah Paparazzi

Foto Paling Mahal Dalam Sejarah Paparazzi - Menurut bahasa Paparazzi atau paparazzo dalam bentuk tunggalnya, berarti “orang yang sakit” Kata ini berasal dari Bahasa Italia. paparazzi sering dikataan penganggu karena tak kenal putus asa untuk terus mengejar objek yang diburunya. Untuk mendapat objek yang sempurna bahkan merekapun rela untuk melakukan berbagai macam cara teknik memotret demi apa yang mereka cari. Dan dijual di lelang foto online dengan harga yang sangat mahal. Berikut ini adalah Foto foto yang di hasilkan oleh paparazzi yang dikatakan terjual dengan harga yang sangat tinggi.

Foto Freddie Mercury Saat Terkena Aids

credit vev.ru
Pada tahun 1990 saat freedie mercury tidak lagi pernah keluar dari rumahnya, para pemburu berita saling berusaha untuk mendapatkan foto sang megastar penyanyi queen. Para paparazzi ini akhirnya berhasil mendapatkan foto sang bintang saat makan malam disebuah restoran bergengsi di London. Foto ini dihargai sebesar $230.000 saat itu.

Foto Britney Spear Mengamuk


Foto ini terjual dengan harga $250.000. Pada tanggal 21 Februari 2007, Saat kepala britney spear botak dia mengamuk memukul mobil seorang paparazzi yang bernama Danny Boy dari agen x17 memakai sebuah payung. X17 ini merupakan agen paparazzi terbesar di LA yang pada saat itu menurunkan banyak staffnya hanya untuk menguntit siang dan malam kemanapun Britney Spear pergi.

Foto Kate Moss Menghisap Kokain


Surat kabar Inggris the daily mirror pada oktober 2005 menampilkan sebuah foto yang membuat heboh pada saat itu yaitu foto model kate moss sedang menghisap kokain. Karena kejadian itu, terdengar bahwa Channel dan Burberry merobek surat kontrak perjanjian dengan kate moss walaupun dia telah meminta maaf berkali kali. Dilaporkan $300.000 untuk harga foto ini.

Foto Anak Gwyneth Paltrow


Steve Sands adalah seseorang paparazzo yang terkenal dalam membuat foto yang menghebohkan di new york, memfoto seorang anak musisi terkenal Chris Martin dan artis Gwyneth Paltrow. Saat itu adalah hal pertama bahwa seorang bayi menjadi bintang dalam sejarah paparazzi. Foto tersebut terjual dengan harga $1.000.000. 

Foto Percintaan Putri Monaco


Pada tahun 1982, Putri Caroline dari Monaco setelah bercerai dari suaminya, seorang bankir Prancis dan playboy Philippe Junot, mulai bertemu dengan atlet Guillermo Vilas, Petenis pertama pemenang American Latin turnamen Grand Slam. Dalam lelang online, gambar ini terjual dengan harga fantastis$1.100.000

Foto Jacqueline Onassis Setengah Bugil


Paparazi yang terkenal Ron Galella menerima $ 1,2 juta untuk foto telanjang Jacqueline Onassis istri Presiden John F. Kennedy.  Pada tahun 1970, ia menyamar sebagai tukang kebun Meksiko mengenakan sombrero dan kumis dan kamera tersembunyi di dalam mobil dengan rumput. 

Perkelahian Raja Mesir


Pada malam hari, 15 Agustus 1958 fotografer Italia Tazio Secchiaroli sedang berjalan di sepanjang kuartal Roma, di mana ia menemukan Raja Mesir Farouk, Dia difoto lalu meninjunya hingga meja terbalik. Semenjak itu Secchiaroli menjadi prototipe Signora Paparazzi dari Fellini film terkenal "La Dolce Vita". Foto ini terjual dengan harga $ 1.400.000

Foto Kematian Anna Nicole Smith


Gambar Anna Nicole Smith dalam tas mayat dibeli dan diterbitkan sebuah tabloid Amerika National Enquirer. Foto tersebut terbeli dengan harga $1.500.000, sebuah angka fantastis untuk sebuah foto yang diambil oleh paparazzi.

Foto Putri Diana Bersama Dodi al-Fayed

credit vev.ru
Dan sahabat anehdidunia.com inilah foto termahal dalam sejarah paparazi yaitu terjual dengan harga $6.000.000. Foto Putri Diana bersama Dodi al-Fayed dalam sebuah kapal Yacht di Sait tropes. Foto ini adalah foto termahal karena susahnya menemukan mereka saat bersama. Sampai kejadian pada tahun 1997 yang merenggut nyawa putri diana dan menyalahkannya pada para pemburu berita paparazzi ini. Kejadian yang sungguh tragis.
Powered By Blogger