Sunday, October 19, 2014

MEMBANGUN TUBUH KRISTUS DENGAN 5 PEKERJAAN

Kehidupan bergereja atau berjemaat berawal dari ribuan tahun lalu. Namun, jika kita mengamati keadaan jemaat mula-mula dan membandingkannya dengan keadaan jemaat sekarang, kita akan terkejut mendapati betapa jauhnya perbedaan di antara keduanya. Apa saja perbedaan itu?
Pada jemaat mula-mula, semua anggotanya takut akan Tuhan (Kis. 2:43a); mereka mengalami mujizat dan tanda-tanda heran (Kis. 2:43b); semua orang percaya tetap bersatu (Kis. 2:44a); kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama (Kis. 2:44b-45); setiap hari mereka bertekun dalam ibadah raya dan dalam komunitas sel sambil melakukan perjamuan kudus (Kis. 2:46-47a); dan akibatnya, mereka disukai oleh semua orang dan jumlah mereka bertambah setiap hari (Kis. 2:47).
Bagaimana dengan keadaan jemaat pada zaman ini? Sayangnya, saat ini tidak banyak anggota jemaat yang sungguh-sungguh takut akan Tuhan. Kita melihat betapa banyaknya perbuatan dosa yang mereka lakukan, bahkan di antara mereka yang disebut para pemimpin jemaat. Itulah bukti tidak adanya takut akan Tuhan. Dalam hal penyataan kuasa Allah, jemaat mula-mula juga mengalami banyak mujizat dan tanda-tanda heran. Ada keseimbangan antara takut akan Tuhan dan kuasa Allah. Sedangkan sekarang, banyak kelompok gereja yang tidak seimbang. Ada gereja yang menekankan takut akan Tuhan tetapi tidak percaya mujizat. Ada pula gereja yang menekankan mujizat tetapi tidak takut akan Tuhan.

Dalam area kesatuan, gereja masa kini juga sangat mengecewakan. Gereja-gereja masa kini begitu mudah terpecah-pecah oleh denominasi, ambisi, visi sektarian, dan hal-hal lain yang bersifat duniawi dan kedagingan. Tubuh Kristus saat ini tidak lagi memiliki kesadaran akan tubuh (body consciousness). Tubuh Kristus telah terjangkit oleh sejenis “penyakit kusta rohani”, yang menyebabkan hilangnya kesadaran akan tubuh Kristus. Banyak anggota tubuh Kristus tidak lagi sadar akan hadirat Kristus Sang Kepala dan tidak lagi sadar akan keadaan anggota-anggota tubuh lainnya. Mereka kelihatannya tidak lagi mempunyai kesadaran bahwa “jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita” (1 Kor. 12:26).

Adakah gereja masa kini yang saling mengasihi begitu rupa sehingga rela menjual harta bendanya dan membagi-bagikannya kepada sesama jemaat? Kesadaran akan tubuh yang rusak membuat gereja masa kini kurang rindu untuk bertemu seperti jemaat mula-mula. Memang keadaan dan ukuran kota pada masa itu berbeda dengan masa kini, namun kelihatannya faktor itu bukanlah penghalang utama bagi orang-orang yang tinggal di kota besar untuk sering bertemu. Faktor penghalang yang utama adalah tidak adanya kerinduan untuk bersekutu dalam gereja masa kini. Inilah yang saya sebut dengan “penyakit kusta rohani”.
Mengenai jumlah, kita seringkali beralasan bahwa saat ini di berbagai bangsa masih ada pertambahan orang-orang percaya, namun pertambahan jumlah tidak menjadi bukti bahwa gereja itu Alkitabiah. Ajaran sesat pun bertambah jumlah pengikutnya. Begitu juga dengan jumlah orang yang dikuburkan. Ingat, tidak semua gereja yang mengalami pertambahan adalah gereja yang Alkitabiah, tetapi gereja yang Alkitabiah pasti mengalami pertambahan.
TEKUN MELAKUKAN 5 PEKERJAAN
Mengapa jemaat mula-mula bertumbuh begitu hebat dalam hal kualitas maupun kuantitas? Bila kita memperhatikan apa yang ditulis dalam Kisah Para Rasul 2:43, ayat tersebut dimulai dengan kata “maka.” Artinya, Kisah Para Rasul 2:43-47 adalah akibat dari sebuah sebab. Penyebabnya adalah apa yang ditulis dalam Kisah Para Rasul 2:42. Mari kita memperhatikan bunyi ayat 42 dan 47:
42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Jadi dari 2 ayat di atas kita dapat melihat bahwa jemaat mula-mula mempraktekkan prinsip-prinsip roda kehidupan yang telah kita pelajari sebelumnya. Ayat 42 merupakan penyebabnya, dan ayat 47 merupakan hasil atau konsekuensinya. Mari kita pelajari apa saja yang mereka praktekkan ini:
1. Pekerjaan Kerasulan
“Bertekun dalam pengajaran rasul-rasul”
Pengajaran rasul-rasul meletakkan dasar bahwa Yesus adalah dasar, kepala, atau pusat kehidupan gereja. Karena bertekun dalam pengajaran rasul-rasul maka Kristus menjadi kepala atau pusat kehidupan dalam tubuh Kristus.
Pada ilustrasi roda kehidupan, hal ini digambarkan dengan Kristus sebagai poros.
2. Pekerjaan Pengajaran
“Bertekun dalam pengajaran rasul-rasul”
Ajaran rasul-rasul haruslah diajarkan dalam bentuk “saling mengajar” dalam tubuh Kristus (Kol. 3:16). Inilah proses saling memberi dan membagikan makanan rohani (firman Tuhan) dalam tubuh Kristus.
Pada ilustrasi roda kehidupan, hal ini digambarkan dengan jari-jari firman.
3. Pekerjaan Penggembalaan
“Selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa”
Jemaat mula-mula saling bersekutu, saling memperhatikan, dan saling memelihara. Mereka mempraktekkan perjamuan kudus pada setiap persekutuan mereka. Perjamuan kudus adalah seperti fungsi hati (lever) dan ginjal pada tubuh, yang terus-menerus membuang racun-racun pada tubuh, sehingga tubuh menjadi sehat dan bertumbuh. Racun-racun atau ragi-ragi dosa dalam tubuh Kristus harus selalu dibersihkan melalui perjamuan kudus, agar tubuh Kristus terhindar dari “penyakit kusta rohani.”
Pada ilustrasi roda kehidupan, hal ini digambarkan dengan jari-jari hidup dalam tubuh Kristus (body life).
4. Pekerjaan Profetik
“Selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa”
Jemaat mula-mula bukan sekedar berdoa, tetapi mereka berdoa secara profetik. Artinya, mereka mendengar suara Tuhan kemudian mereka mendoakan apa yang mereka terima dari Tuhan. Dari mana kita tahu hal ini? Saya percaya hal itu dicontohkan oleh rasul-rasul yang berdoa secara profetik dalam Kisah Para Rasul 4:24-31.
Berdoa adalah seperti anggota-anggota tubuh yang terhubung melalui syaraf-syaraf untuk mendapatkan perintah dari kepala, untuk melakukan sesuatu. Tanpa ada hubungan dengan Kepala (doa profetik) maka pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh tubuh Kristus adalah pekerjaan-pekerjaan yang sia-sia.
Pada ilustrasi roda kehidupan, hal ini digambarkan dengan jari-jari doa.
5. Pekerjaan Penginjilan
“mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan”
Jika tubuh Kristus telah menjadi sehat karena 4 pekerjaan lainnya, maka anggota-anggota tubuh Kristus pasti akan bergerak mencari anggota-anggota baru untuk dicangkokkan ke dalam tubuh Kristus. Penginjilan yang dilakukan oleh jemaat mula-mula adalah penginjilan tubuh.
Pada ilustrasi roda kehidupan, hal ini digambarkan dengan jari-jari bersaksi.
Apakah Anda rindu mengalami apa yang dialami oleh gereja mula-mula? Kuncinya adalah mempraktekkan kelima pekerjaan di atas. Ingat, kita sebagai gereja adalah tubuh Kristus, karena itu sudah seharusnyalah hidup kita sehari-hari menjadi cerminan/refleksi dari Kristus dan Bapa. Itu sebabnya, pada bulan ini, saat teduh kita akan lebih banyak berfokus pada bagaimana kita melakukan 5 pekerjaan tersebut dalam pernikahan, keluarga, komsel, ibadah raya, dan dalam seluruh aktivitas kita sehari-hari.
Powered By Blogger