Sunday, September 4, 2011

DIBANGUN UNTUK PERBUATAN-PERBUATAN BESAR

Orang-orang Israel seharusnya menjadi tukang-tukang bangunan yang dipanggil oleh Tuhan untuk membangun rumahNya. Tetapi, mereka menolak dan membuang Kristus. Mereka mau mencoba membangun rumah Tuhan dengan cara mereka sendiri. Kristus yang mereka buang, ternyata adalah batu penjurunya rumah Tuhan. Batu penjuru adalah sebuah batu yang diletakkan di bawah dua sudut tembok sebagai fondasi pojok yang sangat penting dan juga sebagai standar bagi batu-batu lain. Batu-batu lain dibentuk sesuai bentuk dan ukuran batu penjuru (khususnya lebar dan tingginya). Dalam upacara peletakan batu pertama pembangunan Bait Allah atau juga bangunan apapun, maka batu pertama yang diletakkan adalah batu penjuru, (contoh: Zakharia 4:7). Pada suku-suku tertentu di zaman Perjanjian Lama di Palestina, sering dikorbankan bayi-bayi (manusia) sebagai korban, agar dewa-dewa melindungi fondasi dari bangunan / kuil yang dibangun. Ini membuktikan betapa pentingnya batu penjuru dari sebuah bangunan. Pada rumah Tuhan, Kristuslah batu penjurunya, dan kitalah tukang-tukang bangunannya. Apabila kita saling membangun sehingga semua batu hidup dibangun di atas dasar batu penjuru sesuai gambar batu penjuru itu, maka kita akan menjadi rumah Tuhan yang didalamnya dan melaluinya diberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar. Pasti ada banyak mujizat dan transformasi.
Powered By Blogger