Kristus adalah batu penjuru, sedangkan rasul-rasul dan nabi-nabi menjadi
batu-batu fondasi gereja. Rasul-rasul dan nabi-nabi mendapatkan wahyu
dari Allah tentang Maksud Abadi Allah, yaitu: Rencana Allah tentang
rumah-Nya. Rumah Allah adalah gaya hidup “saling” seperti yang
dipraktekkan oleh Allah Tritunggal. Prinsip inilah yang harus menjadi
dasar kita bergereja. Tetapi banyak gereja, dasarnya bukanlah gaya hidup
ini. Mereka lebih menekankan gaya hidup individu, atau kelompok
kumpulan individu-individu. Kalau gereja dibangun di atas dasar yang
benar, maka setiap orang percaya akan bertumbuh dan rapi tersusun.
Apakah yang akan terjadi selanjutnya? Jika kita rapi tersusun, maka kita
mengekspresikan wujud sesuai design bangunan itu. Ingat! Gereja adalah
ekspresi Kristus. Dengan perkataan lain, gereja adalah gambar yang
terlihat dari Kristus yang tidak terlihat. Dengan melihat gereja, kita
dapat melihat Kristus secara korporat. Sama seperti sebuah bangunan,
apabila batu-batunya tidak tersusun rapi atau tidak komplit, maka wujud
dari bangunan sesuai yang direncanakan oleh arsiteknya tidak akan
terlihat dengan jelas. Demikian pula bangunan Allah perlu rapi tersusun
untuk mengekspresikan Kristus.
Sunday, September 4, 2011
Blog Archive - ארכיון הבלוג
- December 2009 (5)
- January 2010 (71)
- February 2010 (11)
- March 2010 (12)
- April 2010 (3)
- May 2010 (4)
- June 2010 (10)
- July 2010 (2)
- August 2010 (6)
- September 2010 (7)
- October 2010 (1)
- August 2011 (17)
- September 2011 (39)
- July 2012 (19)
- September 2012 (1)
- October 2012 (5)
- January 2013 (2)
- February 2013 (1)
- March 2013 (1)
- April 2013 (14)
- June 2013 (3)
- August 2013 (3)
- February 2014 (64)
- May 2014 (33)
- July 2014 (9)
- August 2014 (15)
- October 2014 (40)
- November 2014 (9)
- December 2014 (46)
- January 2015 (8)
- February 2015 (9)
- June 2015 (3)
- August 2015 (17)
- October 2015 (1)
- July 2016 (4)
- December 2016 (2)
- September 2017 (3)