Setelah selesai, ia membawa kayu-kayu itu kedalam rumah dan meletakkannya didekat perapian. Seorang gadis kecil mengenalinya dan kemudian memberitahu wanita itu. Keesokan harinya, wanita tadi dengan perasaan malu datang ke kantor Washington dan meminta maaf.
“Tidak apa-apa bu,” jawabnya, “adakalanya saya menyukai pekerjaan kasar, disamping itu sungguh menyenangkan dapat menolong seorang teman.”
Wanita tadi dengan hangat lalu menjabat tangan Washington dan memberikan pujian atas prilakunya yang sangat rendah hati. Beberapa waktu kemudian wanita tadi menyatakan pernghormatannya dengan ikut menyumbang beribu-ribu dolar untuk Institute Tukegee.
Sumber: Secangkir Sup bagi jiwa anda #5