Kasih
karunia yang dari atas oleh Yesus Kristus yang telah menebus seluruh
pelanggaran – pelanggaran manusia di kayu salib, yang menjadikan umat
manusia merdeka dari kuk perhambaan seperti ada tertulis di Galatia 5 :
1.
Dan
Kristus sama sekali tidak menginginkan umat manusia terhukum oleh
peraturan ( Kol 2 : 16 ) tetapi kita sebagai umat manusia harus saling
mengasihi satu sama lain ( Gal 5 : 14 ; Kol 3 : 14 ).
Apabila
kita sebagai umat manusia yang tidak lain dan tidak bukan adalah anak
Allah yang terpilih dan terpelihara jelas harus memerdekakan diri dari
perkara – perkara di bumi yang menghimpit dan yang membuat batas
penutup focus kita untuk mempunyai hubungan “intim” dengan Allah Bapa
kita di Sorga.
Jadi,
sudah jelas untuk apalagi kita kuatirkan diri dalam hidup kiat yang
telah terpelihara oleh Allah Bapa kita ? ( Mat 6 : 25 – 27 ). Tetapi
dibalik itu semua serahkan saja seluruh ketakutan dan kekuatiran kita
kepada Bapa kita di Sorga dan jangan lupa untuk berdoa meminta ampun
seluruh kesalahan dan pelanggaran kita lebih dulu, maka Bapa kita pasti
akan menjawab semua yang kita inginkan. Tetapi semuanya akan dijawab
sesuai dngan kehendak-Nya ( Mat 7 : 9 – 11 ). Untuk apalagi kita
menkuatirkan diri dan terikat dan terhukum oleh peraturan – peraturan ?
( Kol 2 : 20 – 23 ).
Tetapi
sebelum ini semua, kita harus mengerti terlebih dulu betapa berharganya
dan mulianya “ hal Kerajaan Sorga “ dan segala perkara yang dari atas (
Mat 13 : 44 – 46 ). Kita sebagai umat manusia yang telah banyak sekali
membuat / melakukan pelanggaran dan telah terbiasa hidup nyaman dengan
dosa – dosa kita yang sudah menjadi suatu kebiasaan atau habit,
haruslah kita mementahkan atau menaggalkan bahkan menukar apa yang
selama ini telah kita jalani didalam hidup kita mengenai kebiasaan –
kebiasaan buruk kita yang menganggap remeh pelanggaran ( Gal 2 : 20 ), dengan kasih karunia TUHAN Yesus ( menjalani hokum pertukaran ).
Kemudian hiduplah bersama Kristus dalam hidup yang baru ( lahir baru ) (
Rm 6 : 5 – 8 ). Pilihlah bagian yang terbaik dalam hidup kita ( Luk 10
: 39 – 42 ) karena TUHAN akan melihat apa yang telah kita lakukan yang
terbaik untuk TUHAN ( Mat 19 : 27 – 29 ).
Setelah
ini semua bersoraklah den bermegahlah ( Mzm 89 : 16 – 18 ) karena kita
telah keluar sebagai pemenang bahkan lebih dari seorang pemenang,
karena kita telah memenangkan pribadi dari kesesakan dan bahkan dari
ketakutan yang paling ditakuti oleh setiap manusia manapun.
Ciri – ciri pribadi yang telah “merdeka” adalah :
1. Mencintai kebenaran
( Yoh 8 : 31 -32 ) Bahkan kebenaran sudah mendarah daging dan menjadi
suatu kenyamanan hidup dan menjadi suatu kebiasaan, sebagai hasil dari
pertukaran kebiasaan lama yang sudah kita “salibkan”. Maka kebiasaan
baru kita ini akan menghasilkan Roh Hikmat bahkan Pewahyuan apabila
kita tetap dalam doa ( Ef 1 : 16 – 17 ).
2. Dipimpin Roh Allah
( Yoh 3 : 8 ) Segala tindakan, perkatakan serta penglihatan kita akan
dipelihara oleh Allah sehingga segala sesuatu yang terjadi pada kita
hanyalah sesuai dengan kehendak Allah ( Flp 4 : 8 ), juga seluruh aspek
kehidupan kita dipimpin oleh Allah ( 2 Sam 22 : 3 ).
Berarti
sudah jelas bahwa TUHAN telah memberikan kasih karunia setiap orang
percaya dan semua yang ditulis diatas adalah cerminan “kehidupan
anggota Kerajaan Allah “ ! ( Ef 2 : 19 ). Amien.
Yohanes L