Sekte2 yg mempercayai: PEMUSNAHAN TANPA NERAKA
Pandangan yang menolak paham annihilationism
Annihilation / pemusnahan bukanlah hukuman.
Pembelokan makna Ayat Alkitab
KEHIDUPAN SESUDAH MATI
Mengapa Perlu Berita Tentang Neraka?
Amin!
Sebagian dikutip dari Artikel Yabina.
- Pada abad XIX bermunculan sekte-sekte yang menggugat keberadaan neraka dan hukuman yang kekal dan memberikan penafsiran berbeda mengenai nasib yang akan diterima orang berdosa. Diawali secara dini oleh 7th day Adventist, dimana mereka menolak bahwa neraka sebagai tempat hukuman kekal, mereka beranggapan bahwa orang jahat yang mati kelak akan dihanguskan dan musnah (annihilated). Pandangan ini juga dipercaya oleh sekte Saksi-Saksi Yehuwa (SSY) dan juga aliran-aliran yang lain yang muncul dari gerakan adventisme. Saksi-Saksi Yehuwa berpandangan bahwa manusia itu terdiri dari jiwa, dan pada waktu manusia mati jiwa itu juga mati (pada kematian kedua, pada kematian pertama yang mati hanya tidur).
Pandangan mengenai pemusnahan roh itu berkaitan erat dengan keyakinan kristen tradisional. Kekristenan tradisional percaya bahwa manusia memiliki roh dan roh itu kekal karena itu kematian hanya menghasilkan keselamatan kekal atau hukuman kekal bagi roh itu. Ajaran reinkarnasi dalam agama-agama mistik (seperti Hindu) menunjukkan adanya kepercayaan bahwa roh itu kekal dan dipercaya akan hidup berkali-kali dalam tubuh yang berganti-ganti melalui jangka waktu yang lama sekali.
Sekalipun Adventisme beranggapan bahwa roh manusia itu tidak kekal dan sekali waktu yang jahat akan dimusnahkan, Adventisme masih percaya bahwa Roh Kudus adalah pribadi Allah sekaligus bersifat kekal, namun aliran-aliran sempalan dari Adventisme dimulai dari Church of God 7th day dan Gerakan Nama Suci beranggapan bahwa roh kudus itu juga bukan pribadi kekal melainkan hanya tenaga batin Allah. Saksi-Saksi Yehuwa secara total menolak Allah Tritunggal. Bagi SSY, Roh Kudus hanya tenaga aktif Allah dan roh manusia itu adalah jiwa yang akan lenyap bila manusia mati.
Jadi kita bisa melihat bahwa ajaran anihilasi (yaitu ketiadaan neraka dan siksaan kekal) berkaitan erat dengan pandangan mengenai hakekat roh itu apakah merupakan pribadi yang kekal ataukah tidak, dan lebih lanjut lagi berhubungan dengan keyakinan lebih tinggi apakah Roh Kudus itu pribadi yang kekal atau hanya sekedar tenaga batin/ aktif saja.
Sekte-sekte penganut paham anihilasi (Annihilationism) beranggapan bahwa Alkitab menyiratkan mengenai pemusnahan yang menunjuk ibarat hangusnya Jerami yang dibakar (Maleakhi 4:1; Matius 3:12) dan juga neraka sebagai tempat pemusnahan tubuh maupun jiwa (Matius 10:28). Namun ayat-ayat itu sendiri kontroversial, sebab jerami (tubuh tanpa roh) tidak bisa diumpamakan dengan manusia (tubuh dengan roh), jadi kalau jerami atau tubuh dibakar memang hangus dan lenyap namun roh manusia tidak akan mati karena itu satu-satunya cara adalah berada dalam kondisi hukuman kekal dalam api neraka yang menyala terus menerus. Dalam Matius 3:12 disebutkan bahwa ibarat ‘jerami dibakar dalam api yang tidak terpadamkan,’ ini menunjukkan bahwa jerami disini menunjuk kepada (tubuh dengan roh) karena kalau jerami biasa tentu dibakar langsung hangus dan tidak membutuhkan api yang tidak terpadamkan, api yang tidak terpadamkan hanya diperlukan karena roh manusia tidak bisa musnah dan hanya mungkin dihukum secara terus menerus pula.
Pandangan yang menolak paham annihilationism
- Alkitab mengajarkan bahwa orang-orang percaya maupun orang-orang yang tidak percaya akan terus ada selama-lamanya.
- * Pengkhotbah 12:7
dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya
* Matius 25:46
Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.
* Roma 2:8,10
2:8 tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.
2:10 tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani.
Alkitab mengajarkan adanya tingkat-tingkat hukuman.
- * Matius 11:20-24
11:20 Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya:
11:21 "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung.
11:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.
11:23 Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini.
11:24 Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu."
* Luk 12:47-48
12:47 Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.
12:48 Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.’”.
Annihilation / pemusnahan bukanlah hukuman.
- Tidak ada yang perlu ditakuti dari pemusnahan, dan ini akan mendorong orang-orang untuk berbuat jahat.
- * 1 Korintus 15:32b
Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".
Bagi orang-orang yang lelah / bosan hidup, pemusnahan bahkan lebih merupakan berkat dari pada hukuman.
Alkitab secara sangat jelas mengajarkan adanya hukuman kekal bagi orang-orang yang tidak percaya.
- * Matius 25:41,46
25:41 Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. ...
46a Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, ...."
* Wahyu 14:11
Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti2nya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.
* Wahyu 20:10
dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
Hukuman yang hanya bersifat sementara bertentangan dengan:
- ¨ Api yang tidak terpadamkan (Matius 3:12b Markus 9:43b,48).
¨ Api yang kekal (Matius 25:41 Yudas 7).
¨ Siksaan yang kekal (Matius 25:46).
¨ Siang malam tidak henti-hentinya (Wahyu 14:11).
¨ Siang malam sampai selama-lamanya (Wahyu 20:10).
¨ Ulat-ulatnya tidak akan mati (Mark 9:44,46,48).
¨ Lukas 16:26 -Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.
Pembelokan makna Ayat Alkitab
- Kalangan Saksi-saksi Yehuwa mempercayai konsep "pemusnahan kekal (Annihilation)." Mereka tidak tidak mempercayai neraka adalah sebagai tempat penghukuman yang kekal. Maka berkenaan dengan doktrin yang dipercayai mereka, maka naskah bahasa asli Alkitabnya dibelokkan artinya.
Bukti:
- * Matius 25:46LAI TB, Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."NIV, “Then they will go away to eternal punishment, but the righteous to eternal life.”Wescott & Hort (WH), και απελευσονται ουτοι εις κολασιν αιωνιον οι δε δικαιοι εις ζωην αιωνιονTranslit interlinear, kai {dan} apeleusontai {akan pergi} houtoi {(orang2) ini} eis {ke dalam} kolasin {hukuman} aiônion {kekal} hoi de {tetapi} dikaioi {orang2 benar} eis {kedalam} zôên {hidup} aiônion {kekal}
Terjemahan Kalangan Saksi-saksi Yehuwa:
http://www.jw.org/en/publications/bible/matthew/25/
- "And these will depart into everlasting cutting‐off, but the righteous ones into everlasting life.”
- Dan mereka ini akan masuk ke dalam kemusnahan abadi, tetapi orang-orang yang adil-benar ke dalam kehidupan abadi.”
Kata yang diterjemahkan "hukuman" adalah berasal dari kata Yunani: κόλασις - KOLASIS, kata ini kalau diterjemahkan dengan jujur artinya adalah : correction, punishment, penalty
Sekarang kita bisa nilai sendiri yang mana terjemahan jujur dan yang mana terjemahan "tidak jujur" demi menyelaraskan dengan suatu doktrin yang dianutnya.
Sebagai penegasan, di bawah ini saya berikan contoh-contoh ayat yang menggunakan kata KOLASIS:
- * 1 Yohanes 4:18LAI TB, Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman (KOLASIS) dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.NIV, There is no fear in love. But perfect love drives out fear, because fear has to do with punishment (KOLASIS). The one who fears is not made perfect in love.KJV, There is no fear in love; but perfect love casteth out fear: because fear hath torment (KOLASIS). He that feareth is not made perfect in love.WH, φοβος ουκ εστιν εν τη αγαπη αλλ η τελεια αγαπη εξω βαλλει τον φοβον οτι ο φοβος κολασιν εχει ο δε φοβουμενος ου τετελειωται εν τη αγαπηTranslit interlinear, phobos {ketakutan} ouk {ridak} estin {ada} en tê agapê {kasih} all {tetapi} hê teleia {sejati} agapê {kasih} exô {keluar} ballei {membuang} ton phobon {ketakutan} hoti {sebab} ho phobos {ketakutan} kolasin{hukuman} ekhei {mengandung} ho {orang yang} de {dan} phoboumenos {merasa takut} ou {tidak} teteleiôtai {disempurnakan} en {di dalam} tê agapê {kasih}
KEHIDUPAN SESUDAH MATI
- “Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal. . . . Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.“ (Daniel 12:2; Matius 25:46)
Ayat diatas baik dari Perjanjian Lama (Daniel) maupun Perjanjian Baru (Matius) menyiratkan secara eksplisit bagaimana keadaan orang yang mati, yaitu ada kehidupan sesudah mati, dan orang benar akan masuk ke dalam hidup yang kekal dan orang jahat kedalam kengerian/siksaan yang kekal. Dua kondisi kekal yang terbuka sebagai pilihan manusia yang menjalani hidup di bumi ini.
Ayat-ayat diatas dan juga banyak ayat lainnya menyiratkan dengan jelas kehidupan sesudah mati yang akan dialami manusia, dan sekaligus menunjuk kepada surga dimana terdapat kesejukan dan kehadiran Allah dan neraka sebagai tempat hukuman dengan api yang menyala-nyala terus. Kepercayaan tentang dua tujuan setelah kematian ini dipercaya oleh umumnya gereja-gereja kristen tradisional, namun pada abad XIX mulai ada pandangan yang menyimpang dari keyakinan tradisional diatas yang dicetuskan oleh sekte-sekte yang berkembang pada abad itu.
Dalam Mat.25:41 disebutkan bahwa api yang kekal diperlukan untuk Iblis dan malaekat-malaekatnya. Kalau sekedar hanya untuk memusnahkan sekali saja, apa gunanya sejarah keselamatan (soteriologi) melalui para patriakh, nabi, imam, dan raja, dan diteriuskan oleh Yesus dan para rasulnya melalui jangka waktu yang panjang itu kalau sebenarnya Iblis dan malaekatnya bukan mahluk kekal dan bisa negitu saja dimusnahkan sehingga terhenti aktivitasnya?
Dan.12:2 & Mat.25:46 menunjukkan mengenai kengerian/siksaan yang kekal dalam neraka bagi orang jahat. Dalam Mat.25:46, istilah ‘siksaan yang kekal’ itu paralel dengan ‘hidup yang kekal.’
Neraka juga digambarkan sebagai tempat dimana terus-menerus akan terdengar ‘ratapan dan kertak gigi.’ (Mat.8:12;13:42,50;22:13;25:30). Luk.16:22-24 menunjukkan kondisi ‘kesakitan yang terus-menerus.’ Wah.14:10 menunjuk pada ‘disiksa dengan api dan belerang,’ dan dalam Wah.20:10 disebutkan bahwa ‘Iblis dan yang disesatkannya’ dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang … dan mereka disiksa siang dan malam sampai selama-lamanya.’ Ayat terakhir ini disebutkan siksaan yang terjadi ‘siang-malam’ dan ‘selama-lamanya.’ Mrk.9:48 menyebut: ‘di mana ulat tidak mati dan api tidak padam,’ jadi api neraka tidak menghanguskan melainkan menyiksa selama-lamanya.
Mengapa Perlu Berita Tentang Neraka?
- Sekte-sekte dan orang modern tidak lagi mau percaya adanya neraka, mereka menyebut bahwa siksaan terus menerus dan adanya neraka tidak sesuai dengan kasih, sebab bukankah para rasul dan mereka yang selamat tidak akan hidup tenang kalau melihat tetangganya terus menerus tersiksa dalam api. Firman Tuhan sendiri bukan hanya menyebut tentang kasih saja tetapi juga berita tentang murka Allah, ini menunjukkan keadilan Allah. Yoh.3:16 menyebut bahwa ‘barang siapa percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal,’ dan ayat Wah.14:10 menyebut: ‘mereka disiksa dengan api didepan malaekat kudus dan Anak Domba.’
Ada juga yang menyebut bahwa berita tentang neraka hanya cara untuk menakut-nakuti anak kecil dan orang yang lemah. Sebenarnya ya kalau neraka tidak ada, tetapi karena Alkitab dengan jelas bercerita tetang neraka maka kita perlu memberitakannya, karena: “siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.” (Yud.1:7). Karena itu, umat kristen yang percaya akan Injil seharusnya berbeban memberitakan kabar baik tentang surga dan neraka, soalnya kalau saat penghakiman terjadi tidak ada dalih bagi manusia bahwa mereka tidak tahu adanya neraka.
Sebenarnya timbulnya penolakan akan adanya neraka dikalangan sekte-sekte abad XIX sebenarnya timbul karena ketakutan bahwa mereka yang mengajarkan penyesatan akan masuk neraka, dan sudah terbukti dengan jelas bahwa sekte-sekte abad XIX menyesatkan umat kepada ‘injil lain’ dan tidak setia kepada ‘Injil tentang Tuhan Yesus Kristus.’
Amin!
Sebagian dikutip dari Artikel Yabina.