Orang Bajau (juga disebut orang Bayo¸ Gaj¸ Luaan¸ atau Lutaos)
adalah kelompok orang yang sangat giat melaut. Mereka tinggal di
sepanjang daerah-daerah pantai Sulawesi¸ Maluku¸ Kalimantan¸
Sumatera¸ dan Nusa Tenggara. Mobilitas mereka yang tinggi membuat
orang luar menyebut mereka sebagai "gipsi laut". Di kawasan
Indonesia timur¸ sebagian besar orang Bajau ditemukan di kepulauan
dan distrik-distrik pantai Sulawesi. Bahasa sehari-hari mereka
adalah bahasa Bajau¸ yang adalah cabang dari kelompok bahasa Melayu.
Mata pencaharian orang Bajau adalah sebagai nelayan. Hewan laut
tangkapan nelayan Bajau pun beraneka ragam; terdapat lebih dari 200
spesies ikan yang mereka tangkap. Kegiatan melaut orang Bajau juga
bervariasi¸ tergantung pasang surut air laut¸ angin muson dan angin
lokal¸ arus laut¸ migrasi ikan "pelagik" (ikan di laut lepas)¸ dan
siklus kalender bulan. Kebanyakan ikan yang ditangkap diawetkan
dengan proses penggaraman atau pengeringan.
Meskipun beberapa orang Bajau sudah mulai tinggal di daratan¸ namun
masih banyak dari antara mereka yang tinggal di perahu-perahu
nelayan. Orang-orang Bajau yang tinggal di perahu menilai diri
mereka sendiri (untuk membedakan mereka dengan orang-orang lain)
sebagai kelompok yang tidak agresif¸ yang menghindari konfrontasi
fisik. Kosekuensinya¸ kelompok-kelompok lainnya yang mendominasi
kegiatan politik di sekitar itu memandang rendah orang-orang Bajau
dan menganggap mereka sebagai orang-orang lemah dan tidak dapat
dipercaya.
Orang Bajau adalah kaum muslim Sunni dari mazhab Syafi’i¸ yang
menganggap keimanan dan pelajaran agama adalah sumber penting dari
prestise individu. Karena kebiasaan orang Bajau yang hidup
berpindah-pindah¸ mereka tidak memiliki tempat ibadah (masjid)
sendiri¸ dan harus bergantung pada komunitas-komunitas lain.
Saat ini¸ orang Bajau membutuhkan pembangunan infrastruktur dan
renovasi di bidang kesehatan dan pendidikan. Para pekerja medis¸
fasilitas¸ dan pelayanan umum sangat tidak memadai. Imunisasi belum
sepenuhnya menjangkau daerah itu¸ sehingga difteri¸ infeksi paru¸
polio¸ dan berbagai penyakit lainnya mengancam kesehatan anak-anak
Bajau. Masih banyak pula orang-orang Bajau yang buta aksara dan
belum bisa menuturkan bahasa nasional¸ bahasa Indonesia.
Pokok Doa:
1. Doakan supaya Tuhan membuka jalan bagi Orang Bajau untuk
menemukan Dia¸ yang merupakan sumber keselamatan sejati bagi umat
manusia. Kiranya Tuhan mengutus dan memampukan anak-anak-Nya untuk
melayani orang-orang Bajau.
2. Doakan juga agar pemerintah memberikan perhatian khusus untuk
kebutuhan akan sarana pendidikan dan kesehatan yang sangat
dibutuhkan oleh orang Bajau¸ sehingga orang Bajau juga bisa
mendapatkan pendidikan yang layak dan fasilitas kesehatan yang
memadai.
Diterjemahkan dan diringkas dari:
Joshua Project:
http://joshuaproject.net/people-profile.php?peo3=10582&rog3=ID
Profil Suku Bangsa Bajau di situs e-Misi:
1. http://misi.sabda.org/bajau-indonesia
2. http://sabda.org/misi/orang_bajau_di_pesisir_barat_brunei
Kontak: < doa(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Arsip: < http://www.sabda.org/publikasi/40hari >
(c) 2011 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"