Wednesday, February 19, 2014

Setiap Hari Adalah Kesempatan Mahal

Betapa lebih bijaksana jikalau setiap pagi, begitu bangun dari tidur kita bekata, “Syukur kepada Tuhan, aku masih hidup”. Mengapa hal tersebut harus kita lakukan? Sebab berarti kita masih memiliki kesempatan untuk lebih menghormati dan mengasihi Allah Bapa. Setiap hari yang baru adalah hari untuk belajar bagaimana menghormati satu-satunya Pribadi yang pantas dihormati. Inilah letak mahalnya waktu yang telah disediakan bagi manusia yang pada suatu waktu akan kembali kepada Allah yang menciptakannya.
Satu hari harganya sangat tidak ternilai, sebab satu hari yang dimiliki seorang anak manusia, akan memiliki dampak di keabadian yang tiada tara. Kemuliaan menjadi anak Allah bersama dengan Bapa di Kerajaan-Nya adalah sesuatu yang tak bisa dibeli dengan apapun juga. Hanya oleh anugerah di dalam Tuhan Yesus Kristuslah yang memungkinkan kita meraihnya. Oleh sebab itu, kita harus menjadikan kemuliaan itu menjadi milik kita yang pasti dengan meresponi anugerah Tuhan, yaitu belajar mengasihi dan menghormati-Nya.
Ingat iman tanpa perbuatan seperti tubuh tanpa roh. Usaha untuk mengasihi dan menghormati Tuhan bukanlah jasa, melainkan suatusikap penghargaan terhadap anugerah keselamtan yang diberikan-Nya. Satu hari yang diberikan Tuhan merupakan kesempatan untuk menunjukkan usaha yang serius untuk mengasihi dan menghormati-Nya. Sebaliknya, suatu hari akan menjadi tidak berharga, bahkan akan menjadi bencana, kalau kita tidak digunakan untuk belajar menghormati dan mengasihi Bapa. Satu hari yang disia-siakan bisa mengakibatkan keterpisahan dengan Bapa selamanya.
Firman Tuhan menasihati agar kita bangkit dari tidur kita. Artinya, sadar sepenuhnya terhadap fakta kehidupan ini. Di mana kita harus mempergunakan waktu yang ada karena hari-hari ini adalah jahat, artinya hari yang tidak digunakamn untuk belajar menghormati dan mengasihi Bapa adalah hari-hari yang membawa kebinasaan; itulah sebabnya mengapa disebut dengan “jahat”.
Kata jahat dalam teks aslinya adalah Poneros. Kata ini muncul pula dalam doa Bapa Kami, pada kalimat “tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. Poneros merujuk pada kejahatan dalam pikiran, yaitu hasrat yang tidak sesuai dengan keinginan Tuhan. Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan Tuhan adalah kejahatan, sebab manusia hidup memang hanya untuk melakukan keinginan Penciptanya. Sayangnya, hampir semua orang tidak mau mengerti akan hal ini; mereka hidup hanya untuk memuaskan keinginannya sendiri. Jangan terus memelihara kejahatan dalam pikiran dan melakukannya dalam kehidupan. Ingat suatu waktu nanti kehidupan ini akan menemui garis akhirnya.
Tetapi tanpa disadari banyak orang yang terjebak dalam pola kehidupan seakan-akan perjalanan hidup ini tidak ada akhirnya. Inilah yang mengikat kehidupan banyak orang, juga sebagaian besar orang Kristen. Hal itu berarti tidak mengerti kebenaran, dan ini adalah penyesatan Iblis yang sukses. Bila jujur maka kita akan mendapati bahwa banyak manusia yang memberontak atau menolak kenyataan bahwa jalan hidup ini akan berakhir. Dan akhir perjalanan hidup manusia ini sebuah misteri yang pada umumnya tidak seorangpun tahu (Yak. 4:13-17). Iblis akan berusaha menenangkan banyak jiwa manusia seakan-akan hidup ini tidak ada bahayanya. Tanpa disadari mereka sebenarnya sedang dibawa oleh iblis ke dalam siksaan kekal. Ingatlah, hari ini harganya sangat tiada ternilai. Hari ini merupakan kesempatan yang diberikan Allah, untuk kita dapat mengisinya dengan sikap hati yang benar, yaitu belajr untuk selalu menghormati dan mengasihi-Nya.  -Solagracia-
Powered By Blogger