Kej 2:21-22,"Lalu
TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN
Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu
dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia
itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia
itu."
Ayat tersebut di atas dengan jelas menyatakan bahwa TUHAN Allah
mengambil salah satu tulang rusuk Adam dan dan membuat seorang wanita,
lalu Dia membawa wanita itu kepada Adam; dalam ayat-ayat sebelumnya,
TUHAN Allah berkata bahwa tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja
dan Dia akan menjadikan penolong yang sepadan dengan manusia (Kej
2:18) dan itu berarti bahwa alasan mengapa TUHAN Allah membuat wanita adalah salah satu sifat dasar manusia adalah tidak dapat hidup sendiri.
Yang menjadi
masalah saat ini adalah banyak kaum muda tidak dapat menemukan pasangan
hidup yang telah TUHAN persiapkan bagi mereka, karena pola pikir yang
salah mengenai pasangan hidup dan ini juga merupakan salah satu
penyebab perceraian.
Saat ini kita akan membahas mengenai 3 prinsip yang salah mengenai kriteria pasangan hidup :
1) Hanya berorientasi pada kecantikan dan ketampanan
Raja Salomo dalam Amsal 31:30 berkata,"Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji." dan ini berarti para
orang tua yang menentukan kriteria calon menantu maupun para
pemuda-pemudi yang menentukan kriteria calon suami maupun calon
istrinya hanya pada kecantikan dan ketampanan sedang menabur kebohongan
dan kesia-siaan dalam hidup mereka.
2) Hanya berorientasi pada kekayaan
Nabi Yeremia berkata dalam Yer9:23,"Beginilah
firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena
kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya." dan ini berarti orang
tua yang menentukan kriteria calon menantu maupun pemuda-pemudi yang
menentukan kriteria calon suami maupun calon istrinya hanya pada
kekayaan tidak menyadari bahwa Tuhanlah sumber kekayaan, sebagaimana tertulis dalam Ams 10:22,"Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya." dan Ams 22:4,"Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan."
3) Hanya berorientasi pada orang yang bisa menyenangkan hati orang tua
Seringkali
para pemuda-pemudi tidak menyadari bahwa apa yang kelihatannya
menyenangkan hati orang tua belum tentu menyenangkan hati TUHAN dan
pola pikir para orang tua mengenai kriteria menantu seringkali tidak
selaras dengan Firman Tuhan dan ini merupakan salah satu penyebab masalah-masalah dalam pernikahan.
Kita telah membahas mengenai 3 prinsip yang salah mengenai pasangan
hidup dan kini kita akan membahas mengenai 4 prinsip yang benar mengenai
pasangan hidup:
1) Seiman dan satu visi
II Kor 6:14-16a,"Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya.
Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau
bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang
terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang
percaya dengan orang-orang tak percaya? Apakah hubungan bait Allah
dengan berhala?"
Rasul Paulus dalam ayat tersebut di atas dengan jelas mengatakan bahwa salah satu kriteria pasangan hidup menurut Firman Tuhan adalah satu iman,
namun itu tidak berarti seiman merupakan satu-satunya kriteria
pasangan hidup; kita dan pasangan kita harus memiliki satu visi, karena
selama kita dan pasangan kita tidak memiliki satu visi, kita tidak dapat membangun pernikahan.
2) Saling menopang
Amos 3:3,"Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?"
Ayat tersebut di atas berbicara mengenai kebersamaan dan dalam pernikahan kita memerlukan kebersamaan; selama kita tidak dapat menopang pasangan kita, pernikahan tersebut bermasalah besar.
3) Memiliki kedewasaan rohani
Kriteria berikutnya mengenai pasangan hidup sesuai dengan Firman tuhan adalah memiliki kedewasaan rohani, karena selama kita maupun pasangan kita belum bertumbuh secara rohani dalam TUHAN, kita tidak dapat membangun pernikahan.
4) Kesepadanan
Kej 2:18,"TUHAN Allah berfirman: 'Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.' "
Kesepadanan adalah hal yang mutlak diperlukan sebagai kriteria pasangan hidup dan firman TUHAN berkata dalam Kej 2:23,"Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.""; ini berarti bahwa TUHAN memberikan kita pasangan hidup yang merupakan bagian dari kehidupan kita.
Kita telah membahas mengenai 4 prinsip yang benr mengenai pasangan
hidup dan kiranya Roh Kudus mengubah pola pikir kita mengenai pasangan
hidup, agar para orang tua dapat menemukan menantu dan para
pemuda-pemudi dapat menemukan pasangan hidup mereka sesuai dengan
kebenaran Firman TUHAN.
Thursday, July 22, 2010
Thursday, July 8, 2010
Hati yang gambira adalah obat
"Hati yang gambira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah
mengeringkan tulang.
Amsal 17:22
Orang yang bergembira bukan berarti orang yang bebas dari persoalan hidup. Mereka juga mengalami berbagai macam masalah hidup dan penderitaan, tetapi mereka memandang semuanya sebagai bagian dari proses pertumbuhan rohani.
Bagaimana membuat hati yang gembira?
1. Buang kekhawatiranmu
Kekhawatiran tidak akan membuat kehidupan kita semakin ringan, justru sebaliknya akan semakin memperberat. Kekhawatiran tidak banyak gunanya (Mat 6:27). Apakah itu berarti kita hanya pasrah saja? Burung-burung memang di pelihara oleh Tuhan (ay 25-26), tetapi Tuhan tidak melemparkan makanan ke sarangnya, bukan? Kita harus berusaha, sambil dilandasi keyakinan bahwa Allah tetap memelihara kita.
2. Memakai kacamata kekekalan
Kita memandang segala sesuatu dalam sudut pandang Allah. Kita menjalani penderitaan itu dengan tabah di landasi keyakinan bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (Rom 8:28).
3. Menerima kenyataan
Kita tidak bisa mengatur semua hal di dunia ini supaya sesuai dengan kehendak kita. Ada hal-hal tertentu, terutama faktor yang ada di luar diri kita, yang tidak dapat kita ubah. Terhadap kenyataan yang tidak dapat kita ubah, kita sebaiknya bersikap pasrah dan menerima kanyataan dengan perasaan damai.
4. Menghitung berkat/bersyukur
Bersyukur berarti berterimakasih dan menghargai apa yang kita miliki saat ini. Rasa syukur memenuhi perasaan hati kita dangan rasa gembira karena merasa diberkati dengan banyak karunia. Benjamin Franklin mangatakan, "Kita tidak pernah menghargai air sampai suatu saat nanti ketika sumber air kering." Kita kadang-kadang kurang menghargai orang, benda, atau kemudahan yang kita miliki sampai suatu saat kita kehilangan semua itu.
"Yang terpenting bukanlah berapa banyak yang kita miliki, tetapi berapa banyak yang kita nikmati"- Charles Spurgeon.
Tuhan Yesus Memberkati...
Amsal 17:22
Orang yang bergembira bukan berarti orang yang bebas dari persoalan hidup. Mereka juga mengalami berbagai macam masalah hidup dan penderitaan, tetapi mereka memandang semuanya sebagai bagian dari proses pertumbuhan rohani.
Bagaimana membuat hati yang gembira?
1. Buang kekhawatiranmu
Kekhawatiran tidak akan membuat kehidupan kita semakin ringan, justru sebaliknya akan semakin memperberat. Kekhawatiran tidak banyak gunanya (Mat 6:27). Apakah itu berarti kita hanya pasrah saja? Burung-burung memang di pelihara oleh Tuhan (ay 25-26), tetapi Tuhan tidak melemparkan makanan ke sarangnya, bukan? Kita harus berusaha, sambil dilandasi keyakinan bahwa Allah tetap memelihara kita.
2. Memakai kacamata kekekalan
Kita memandang segala sesuatu dalam sudut pandang Allah. Kita menjalani penderitaan itu dengan tabah di landasi keyakinan bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (Rom 8:28).
3. Menerima kenyataan
Kita tidak bisa mengatur semua hal di dunia ini supaya sesuai dengan kehendak kita. Ada hal-hal tertentu, terutama faktor yang ada di luar diri kita, yang tidak dapat kita ubah. Terhadap kenyataan yang tidak dapat kita ubah, kita sebaiknya bersikap pasrah dan menerima kanyataan dengan perasaan damai.
4. Menghitung berkat/bersyukur
Bersyukur berarti berterimakasih dan menghargai apa yang kita miliki saat ini. Rasa syukur memenuhi perasaan hati kita dangan rasa gembira karena merasa diberkati dengan banyak karunia. Benjamin Franklin mangatakan, "Kita tidak pernah menghargai air sampai suatu saat nanti ketika sumber air kering." Kita kadang-kadang kurang menghargai orang, benda, atau kemudahan yang kita miliki sampai suatu saat kita kehilangan semua itu.
"Yang terpenting bukanlah berapa banyak yang kita miliki, tetapi berapa banyak yang kita nikmati"- Charles Spurgeon.
Tuhan Yesus Memberkati...
Subscribe to:
Posts (Atom)
Blog Archive - ארכיון הבלוג
- December 2009 (5)
- January 2010 (71)
- February 2010 (11)
- March 2010 (12)
- April 2010 (3)
- May 2010 (4)
- June 2010 (10)
- July 2010 (2)
- August 2010 (6)
- September 2010 (7)
- October 2010 (1)
- August 2011 (17)
- September 2011 (39)
- July 2012 (19)
- September 2012 (1)
- October 2012 (5)
- January 2013 (2)
- February 2013 (1)
- March 2013 (1)
- April 2013 (14)
- June 2013 (3)
- August 2013 (3)
- February 2014 (64)
- May 2014 (33)
- July 2014 (9)
- August 2014 (15)
- October 2014 (40)
- November 2014 (9)
- December 2014 (46)
- January 2015 (8)
- February 2015 (9)
- June 2015 (3)
- August 2015 (17)
- October 2015 (1)
- July 2016 (4)
- December 2016 (2)
- September 2017 (3)