Thursday, July 8, 2010

Hati yang gambira adalah obat

"Hati yang gambira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Amsal 17:22

Orang yang bergembira bukan berarti orang yang bebas dari persoalan hidup. Mereka juga mengalami berbagai macam masalah hidup dan penderitaan, tetapi mereka memandang semuanya sebagai bagian dari proses pertumbuhan rohani.
Bagaimana membuat hati yang gembira?

1. Buang kekhawatiranmu
Kekhawatiran tidak akan membuat kehidupan kita semakin ringan, justru sebaliknya akan semakin memperberat. Kekhawatiran tidak banyak gunanya (Mat 6:27). Apakah itu berarti kita hanya pasrah saja? Burung-burung memang di pelihara oleh Tuhan (ay 25-26), tetapi Tuhan tidak melemparkan makanan ke sarangnya, bukan? Kita harus berusaha, sambil dilandasi keyakinan bahwa Allah tetap memelihara kita.

2. Memakai kacamata kekekalan
Kita memandang segala sesuatu dalam sudut pandang Allah. Kita menjalani penderitaan itu dengan tabah di landasi keyakinan bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (Rom 8:28).

3. Menerima kenyataan
Kita tidak bisa mengatur semua hal di dunia ini supaya sesuai dengan kehendak kita. Ada hal-hal tertentu, terutama faktor yang ada di luar diri kita, yang tidak dapat kita ubah. Terhadap kenyataan yang tidak dapat kita ubah, kita sebaiknya bersikap pasrah dan menerima kanyataan dengan perasaan damai.

4. Menghitung berkat/bersyukur
Bersyukur berarti berterimakasih dan menghargai apa yang kita miliki saat ini. Rasa syukur memenuhi perasaan hati kita dangan rasa gembira karena merasa diberkati dengan banyak karunia. Benjamin Franklin mangatakan, "Kita tidak pernah menghargai air sampai suatu saat nanti ketika sumber air kering." Kita kadang-kadang kurang menghargai orang, benda, atau kemudahan yang kita miliki sampai suatu saat kita kehilangan semua itu.

"Yang terpenting bukanlah berapa banyak yang kita miliki, tetapi berapa banyak yang kita nikmati"- Charles Spurgeon.

Tuhan Yesus Memberkati...
Powered By Blogger