Thursday, April 8, 2010

Yesus danYohanes Pembaptis




Image


* Matius 11:2-19
11:2 Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,
11:3 lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"
11:4 Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat:
11:5 orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
11:6 Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."
11:7 Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: "Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari?
11:8 Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja.
11:9 Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi.
11:10 Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.
11:11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.
11:12 Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.
11:13 Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes
11:14 dan -- jika kamu mau menerimanya -- ialah Elia yang akan datang itu.
11:15 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!
11:16 Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya:
11:17 Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung.
11:18 Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan.
11:19 Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."




Dalam Injil Matius ada susunan yang cukup sistematis:
- Matius pasal 5-7 ajaran-ajaran Mesias disebutkan;
- Matius pasal 8 dan 9 perbuatan-perbuatan Mesias diperlihatkan;
- Matius pasal 10 Sang Mesias meluaskan pekerjaan-Nya dengan mengutus orang ke mana-mana;
- Matius pasal 11 dan 12 disebutkan lah reaksi beberapa orang dan golongan yang terhadap pekerjaan Yesus, dan reaksi Yesus atas reaksi itu pula.


Oleh karena Yohanes Pembaptis adalah perintis jalan bagi Yesus Sang Mesias, maka reaksi Yohanes disebut pertama sekali dalam Matius pasal 11 ini.



Kita bahas ayat-per-ayat sbb :


* Matius 11:2-3
Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,
11:3 lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"



Pada Matius 4:12 sudah disebutkan bahwa Yohanes Pembaptis dipenjarakan (sebab ia berani mengecam Raja Herodes Antipas dan Ratu Herodias), Dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Yesus, tetapi "hal memberi angka cukup" kepada Yesus menjadi hal yang semakin sukar bagi Yohanes. Yohanes sudah menubuatkan bahwa Tuhan Yesus Kristus akan "membakar debu jerami dengan api", tetapi nubuat itu belum dipenuhi.

Mungkin sekali ada satu hal yang secara khusus menjadi tanda tanya yang besar bagi Yohanes. Yohanes telah mengikuti teladan nabi Elia, yang berani menentang Raja Ahab dan Ratu Izebel. Tuhan tidak membiarkan bahwa Ahab dan Izebel menangkap Elia, tetapi Yohanes Pembaptis sudah lama meringkuk dalam penjara: padahal Mesias yang sudah datang itu tidak berbuat apa-apa untuk melepaskannya.

Memang dari belakang seringkali kita dapat mengerti jalan-jalan Tuhan. Dari belakang kita dapat mengerti bahwa Yohanes Pembaptis boleh dipenjarakan dan boleh mati, sebab pekerjaannya sebagai perintis jalan untuk Yesus sudah selesai. Mungkin kita boleh mengambil-alih pikiran Prof. I.H. Bavinck, bahwa adalah hal yang cocok bahwa Yohanes yng menjadi perintis jalan untuk Yesus yang dibunuh di Golgota, mengalami pembunuhan juga. Tetapi Yohanes terganggu oleh pengertian yang kurang dan oleh keraguan terhadap Yesus.

Yohanes menempuh jalan yang tepat, dengan membuka keraguan-nya kepada Tuhan Yesus sendiri, serta dengan memohon jawaban Yesus. Cara Yohanes itu cocok ditiru sampai sekarang ini. Apabila seorang Kristen tidak mengerti lagi jalan Tuhan dan dilanda keraguan, baiklah ia pergi kepada Tuhan sendiri; baiklah ia berdoa kepada Allah untuk mendapat terang; dan baiklah ia membaca Alkitab guna melihat apakah di situ Tuhan memberi penjelasan. Melalui Alkitab Tuhan memberi keterangan dan pengertian kepada kita.

Melalui kedua murid, yang sudah mengunjungi Yohanes dalam penjara, Yohanes bertanya kepada Yesus: "Engkaukah yang akan datang itu (yaitu Mesias atau haruskah kami menantikan orang lain?" Mungkin Yohanes mempertimbangkan, bahwa boleh jadi Yesus hanya merupakan seorang perintis jalan bagi Mesias, sama seperti Yohanes sendiri.


*Matius 11:4-5
11:4 Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat:


11:5 LAI TB orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
KJV, The blind receive their sight, and the lame walk, the lepers are cleansed, and the deaf hear, the dead are raised up, and the poor have the gospel preached to them.
TR, τυφλοι αναβλεπουσιν και χωλοι περιπατουσιν λεπροι καθαριζονται και κωφοι ακουουσιν νεκροι εγειρονται και πτωχοι ευαγγελιζονται
Translit, tuphloi {orang-orang buta} anablepousin {melihat lagi} kai {dan} khôloi {orang-orang lumpuh} peripatousin {berjalan} leproi {orang-orang kusta} katharizontai {ditahirkan} kai {dan} kôphoi {orang-orang tuli} akouousin {mendengar} nekroi {orang-orang mati} egeirontai {dibangkitkan} kai i {dan} ptôkhoi {orang-orang miskin/ berharap pada Tuhan} euaggelizontai i {diberitakan kabar baik}


Yesus rela memberi jawaban kepada Yohanes Pembaptis. Di dalam jawaban itu Yesus menunjukkan bahwa dalam pekerjaan-Nya telah dipenuhi nubuat-nubuat yang terdapat dalam Kitab Yesaya; Yes. 29:18 yang berbunyi: "Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar dan mata orang buta akan melihat"; Yesaya 35:5 dan 6 yang berbunyi: "pada waktu itu mata orang buta akan dicelikkan dan telinga orang-orang tuli akan dibuka; pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa" ; dan Yesaya 61:1: "Tuhan telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara dan merawat orang-orang yang remuk hatinya".

Orang Yahudi pada zaman itu berpendapat (secara tepat) bahwa semua hal itu akan terjadi pada waktu kedatangan Kerajaan Tuhan atau dengan kata lain pada zaman Mesianis. Tuhan Yesus menarik kesimpulan bahwa ada bukti-bukti bahwa Kerajaan Allah sudah datang dan zaman Mesianis, zaman keselamatan itu, sudah mulai. Jadi Yohanes Pembaptis tidak usah meragukan bahwa Yesus adalah Mesias.

( Lihat Artikel terkait YOHANES PEMBABTIS (NABI YAHYA) PERNAH MERAGUKAN YESUS ADALAH MESIAS ?, di http://www.sarapanpagi.org/viewtopic.php?p=601#601 )


Ahli-ahli Perjanjian Baru menganggap ucapan Yesus ini sebagai bukti yang kuat bahwa menurut Yesus sendiri, pekerjaan-Nya di Pales-tina bukanlah pendahuluan saja untuk Kerajaan Tuhan, melainkan sudah merupakan sebagian dari Kerajaan Tuhan dan dari keselamatan akhir zaman.

"Orang miskin" ("πτωχοι - ptôkhoi" dalam bahasa Yunani) harus ditafsirkan disini sama seperti "orang miskin" pada Matius 5:3: orang yang ditindas dalam dunia yang penuh dosa, tetapi yang mengharapkan pertolongan daripada Tuhan saja. (Lihat Artikel : BERBAHAGIALAH ORANG YANG MISKIN, di http://www.sarapanpagi.org/berbahagiala ... 1.html#p491 )

Y esus menambahkan dua hal yang tidak ada dalam Kitab Yesaya, yakni orang kusta menjadi tahir dan orang mati dibangkitkan. Ada sedikit salinan Perjanjian Baru yang menempatkan pembangkitan orang mati di tempat akhir, mungkin sebab orang yang membuat salinan itu menganggap hal itu sebagai puncak perbuatan Yesus; tetapi salinan-salinan yang terbaik memberi urutan yang ada dalam terjemahan Indonesia. Penulis Injil Matius suka menyebut jawaban Yesus itu, sebab pada waktu Injil Matius dituliskan, masih ada pengikut-pengikut Yohanes Pembaptis yang tidak mau menerima Yesus sebagai Mesias.



* Matius 11:6
LAI TB, Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."
KJV, And blessed is he, whosoever shall not be offended in me.
TR, και μακαριος εστιν ος εαν μη σκανδαλισθη εν εμοι
Translit, kai {lalu} makarios {yang diberkati} estin {adalah} hos ean {siapa saja yang} mê {tidak} skandalisthê {jatuh dalam keraguan} en {karena} emoi {Aku}


Yesus menambahkan suatu teguran bagi Yohanes: Ia mengatakan bahwa berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa. Kata Yunani yang dipakai di sini (σκανδαλι ζω – skandalizô) sebenamya berarti "jatuh karena salah satu benda, misalnya batu di jalan". Dalam ayat kita perkataan itu berarti "jatuh sebab tidak percaya akan Yesus". Terjemahan LAI mencoba menerangkan perkataan ini dengan dua istilah, yaitu "menjadi kecewa dan menolak Yesus."



* Matius 11:7-11
11:7 Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: "Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari?
11:8 Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja.
11:9 Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi.
11:10 Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.
11:11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.



Dalam ayat-ayat ini Yesus memberikan penilaian-Nya tentang Yohanes Pembaptis. Ia menilai Yohanes sebagai seorang yang betul nabi. Waktu banyak orang dari seluruh negeri Israel, termasuk Galilea, pergi ke tepi sungai Yordan untuk mendengar khotbah Yohanes Pembaptis, mereka mengharap menemukan seorang nabi Tuhan. Mereka tidak dikecewakan. Mereka tidak menemukan seorang nabi Tuhan. Mereka tidak dikecewakan. Mereka tidak menemukan seorang yang goyang dalam pendapatnya, seperti buluh di tepi Yordan bergoyang ditiup angin. Mereka mendapat seorang yang mempunyai keyakinan yang sangat kuat. Mereka tidak menemukan di tepi Yordan itu seorang yang memakai pakaian halus, melainkan seorang yang memakai pakaian kasar. Yohanes Pembaptis tidak mencari kemewahan, seperti yang terdapat dalam istana; ia rela hidup sederhana serta mengabdikan dirinya kepada tugasnya sebagai nabi.

Yesus mengakui bahwa Yohanes benar nabi, bahkan lebih dari nabi. Apa sebabnya ia lebih daripada nabi? Sebab Yohanes adalah perintis jalan, yang langsung mendahului Yesus, Mesias itu. Yesus mengatakan (dalam ayat 10) bahwa nubuat dari dalam Maleakhi 3: 1, tentang utusan yang mendahului Tuhan , sudah terpenuhi dalam oknum Yohanes Pembaptis.


* Matius 11:10
Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.



* Maleakhi 3:1
Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.



Catatan :
Kutipan dari Maleakhi 3:1 ini tidaklah harfiah. Maleakhi 3:1, yang berbunyi: "supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku" berubah menjadi "di hadapan-Mu". Kita tidak dapat memastikan alasan perubahan itu, tetapi ada kemungkinan yang besar bahwa melalui kata" di hadapan-Mu" Yesus sendiri atau jemaat Kristen ingin menekankan bahwa Yohanes mempersiapkan jalan di hadapan Kristus. Oleh karena itu di dalam Kristus Tuhan sendiri datang, maka perubahan itu dapat disebut wajar.



Prof. W. Grundmann menyebutkan suatu hal yang lain lagi yang di dalamnya Yohanes Pembaptis melebihi semua nabi atau hampir semua nabi; yaitu bahwa Yohanes boleh melayani suatu sakramen, yakni pembaptisan yang memeteraikan pengampunan dosa.

Di ayat 11 Yesus menyatakan bahwa di antara "mereka yang dilahirkan oleh perempuan" (yaitu manusia) tak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis. Maksud Yesus bukanlah bahwa iman dan keberanian Yohanes lebih besar daripada iman dan keberanian Musa, Elia atau Yesaya; yang dimaksudkan ialah sebelum Yesus datang, tak pernah muncul seorang dengan kedudukan yang sama tinggi dengan kedudukan Yohanes; hanyalah Yohanes yang diperbolehkan menjadi pelopor langsung bagi Mesias.

Di dalam bagian terakhir ayat 11 Yesus mempersoalkan siapa yang lebih besar, Yohanes Pembaptis ataukah "orang yang terkecil dalam Kerajaan Sorga".

Di sini Yesus tidak berbicara tentang orang yang berada di Sorga. Dalam terjemahan Indonesia dengan tepat Sorga tertulis dengan huruf S besar. Orang Yahudi seringkali pakai "Sorga" sebagai sebutan untuk Tuhan. Oleh sebab rasa hormat terhadap Tuhan maka mereka segan untuk mengucap kata "Tuhan" atau "Allah". Jadi Kerajaan Sorga sama dengan Kerajaan Tuhan. Kerajaan Allah (yaitu pemerintahan Allah, penuh dengan peraturan-peraturan yang baik dan dengan keselamatan) mulai menjadi nyata dalam pekerjaan Yesus di Galilea.

Orang yang menyerahkan dirinya kepada Yesus, menikmati semua hal yang baik dari Kerajaan Allah. Dalam pada itu Yohanes hanya pelopor Kerajaan Allah itu. Pelopor itu, biarpun ia sangat besar dan sangat penting. belum menikmati kekayaan Kerajaan Tuhan seperti yang dinikmati oleh pengikut-pengikut Yesus yang paling sederhana (di Galilea, dan pada segala abad). Oleh karena itu mereka berada pada taraf yang lebih tinggi daripada Yohanes Pembaptis. Sama seperti seorang yang pendek badannya, yang berdiri di atas sebuah bukit berada di tempat yang lebih tinggi daripada seorang yang tinggi badannya yang berdiri di kaki bukit. Itulah tafsiran yang paling sederhana untuk kata-kata penutup ayat 11.

Cara berkata yang agak sama terdapat pada rabi-rabi Yahudi. Seorang rabi yang hidup pada abad yang pertama mengatakan: "Seorang hamba yang sederhana yang ikut menyeberangi laut Teberau melihat kemuliaan Tuhan dengan lebih jelas daripada nabi Yehezkiel".

(Lihat Artikel terkait : Ucapan Yesus yang Sulit, 27 : Siapa Yang Lebih Besar Dari Yohanes Pembabtis?, di http://www.sarapanpagi.org/27-siapa-yan ... .html#p3400 )


-----


* Matius 11:12 LAI TB, Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya. KJV, And from the days of John the Baptist until now the kingdom of heaven suffereth violence, and the violent take it by force. English Revised Version And from the days of John the Baptist until now the kingdom of heaven suffereth violence, and men of violence take it by force. TR, απο δε των ημερων ιωαννου του βαπτιστου εως αρτι η βασιλεια των ουρανων βιαζεται και βιασται αρπαζουσιν αυτηνTranslit interlinear, apo {sejak} de {lalu} tôn hêmerôn {masa} iôannou {Yohanes} tou baptistou {pembaptis} heôs {hingga} arti {sekarang} hê basileia {Kerajaan} tôn ouranôn {Sorga} biazetai {diserang dengan kekerasan/ berusaha keras (masuk)} kai {dan} biastai {orang-orang yang keras/ tidak sabar}arpazousin {berusaha menguasai/ berusaha menyerang} autên {dia}


Ayat ini pada umumnya dianggap sebagai suatu ayat yang sulit, sebab kata-kata Yunani yang ada di sini dapat diterjemahkan dengan dua cara.

1) Satu terjemahan ialah: "Kerajaan Sorga diserang (artinya dibelokkan atau dirintangi) dan orang yang menyerangnya mencoba menguasain ya." Dalam terjemahan pertama ini perkataan Yunani "βιαζω - biazô" dianggap sebagai sebagai bentuk pasif.

2) Tetapi terjemahan yang juga mungkin ialah: "Kerajaan Sorga datang dengan kuasa, dan orang yang berjuang secara keras memperolehnya" . Dalam terjemahan kedua kata itu dianggap sebagai medium-intransitif.

Terjemahan Indonesia LAI mengikuti cara terjemahan yang pertama. Sama juga terjemahan Inggris yang paling terkenal, yaitu King james Version ("the kingdom of heaven suffereth violence"). Terjemahan yang pertama ini diperjuangkan dengan panjang lebar juga oleh Prof. G. Schrenk dalam Kittel, Theological Dictionary of the New Testament (pada kata "βιαζω - biazô"). Dalam suatu kamus teologi berbahasa Jerman yang terkenal," Dr. G. Braumann mengikuti Prof. Schrenk.

Satu alasan yang kuat untuk memilih terjemahan yang pertama itu ialah kenyataan, bahwa dalam Matius 11 banyak sekali rintangan untuk Kerajaan Sorga disebut; pada ayat 1 disebut bahwa Yohanes dipenjarakan; dalam ayat 16-17 ada perumpamaan tentang anak-anak yang tidak mau ikut ajakan; ayat 20-25 disebutkan beberapa kota yang tidak mau bertobat. Sehingga betul cocok terjemahan berbunyi: "Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga dirintangi".


Tinggallah satu kesulitan saja. Dalam Lukas 16:16 (suatu ayat yang agak sejajar dengan ayat kita) kata kerja Yunani yang sama ada terdapat (yakni "βιαζεται - biazetai "), tetapi dalam Lukas kata kerja itu pasti mempunyai arti yang baik, yaitu: "setiap orang berebut memasuki Kerajaan Allah itu". Ds. Boland memberi dua terjemahan untuk Lukas 16:16 yang kedua-duanya tepat juga, yaitu "Orang mendesak masuk ke dalam Kerajaan Allah" dan "Orang berusaha sungguh-sungguh untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah".


* Lukas 16:16LAI TB, Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya.KJV, The law and the prophets were until John: since that time the kingdom of God is preached, and every man presseth into it.TR, ο νομος και οι προφηται εως ιωαννου απο τοτε η βασιλεια του θεου ευαγγελιζεται και πας εις αυτην βιαζεται
Translit interlinear, [color=olive]ho nomos {(kitab) Taurat} kai {dan} hoi prophêtai {(kitab) nabi-nabi} hoes {hingga} iôannou {yohanes} apo {sejak} tote {waktu itu} hê basileia {Kerajaan} tou theou {Allah} euaggelizetai {diberitakan} kai {dan} pas {setiap} eis {ke dalam} autên {nya} biazetai {merusaha keras masuk}



Agak jelaslah bahwa Matius dan Lukas bertitik tolak dari ucapan Yesus yang sama, tetapi kemudian menerjemahkan ucapan Yesus dengan cara yang berlainan. Prof. W. Barclay menduga bahwa ucapan asli Tuhan Yesus (dalam bahasa Aram, yang selalu dipergunakan Yesus dalam khotbah-Nya) dari permulaan sudah sulit dimengerti orang, sehingga pada Matius ada pengertian yang lain daripada Lukas. Namun demikian, baik tafsiran yang diberi oleh Matius maupun tafsiran yang diberi oleh Lukas, mengandung ajaran yang benar: Kerajaan Allah dilawan dan dirintangi, dan untuk masuk Kerajaan itu perlulah orang berusaha sungguh-sungguh; Lukas mengalami sendiri bahwa banyak orang datang dengan sungguh, dari antara orang kafir juga (seperti Lukas sendiri).

Prof. W. Foerster dan Prof. G. Schrenk menerjemahkan bagian terakhir dari Matius 11:12 bukan dengan: "mereka mencoba menguasai Kerajaan Allah", melainkan dengan "mereka menjauhkan Kerajaan Allah dari orang (dengan jalan merintangi orang yang mau masuk).

Tinggallah satu kesulitan saja. Dalam Lukas 16:16 (suatu ayat yang agak sejajar dengan ayat kita) kata kerja Yunani yang sama ada terdapat (yakni "βιαζεται - biazetai "), tetapi dalam Lukas kata kerja itu pasti mempunyai arti yang baik, yaitu: "setiap orang berebut memasuki Kerajaan Allah itu". Ds. Boland memberi dua terjemahan untuk Lukas 16:16 yang kedua-duanya tepat juga, yaitu "Orang mendesak masuk ke dalam Kerajaan Allah" dan "Orang berusaha sungguh-sungguh untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah".

Agak jelaslah bahwa Matius dan Lukas bertitik tolak dari ucapan Yesus yang sama, tetapi kemudian menerjemahkan ucapan Yesus dengan cara yang berlainan. Prof. W. Barclay menduga bahwa ucapan asli Tuhan Yesus (dalam bahasa Aram, yang selalu dipergunakan Yesus dalam khotbah-Nya) dari permulaan sudah sulit dimengerti orang, sehingga pada Matius ada pengertian yang lain daripada Lukas. Namun demikian, baik tafsiran yang diberi oleh Matius maupun tafsiran yang diberi oleh Lukas, mengandung ajaran yang benar: Kerajaan Allah dilawan dan dirintangi, dan untuk masuk Kerajaan itu perlulah orang berusaha sungguh-sungguh; Lukas mengalami sendiri bahwa banyak orang datang dengan sungguh, dari antara orang kafir juga (seperti Lukas sendiri).

Prof. W. Foerster dan Prof. G. Schrenk" menerjemahkan bagian terakhir dari Matius 11:12 bukan dengan: "mereka mencoba menguasai Kerajaan Allah", melainkan dengan "mereka menjauhkan Kerajaan Allah dari orang (dengan jalan merintangi orang yang mau masuk)".


* Matius 11:13-15
11:13 Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes
11:14 dan -- jika kamu mau menerimanya -- ialah Elia yang akan datang itu.
11:15 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!



Ayat 13 adalah lanjutan dari ayat 11. Satu kali lagi Yesus menegaskan bahwa Yohanes Pembaptis merupakan penutup zaman Perjanjian Lama. "Semua nabi dan Kitab Taurat bernubuat sehingga tampilnya Yohanes".

Adalah sedikit mengherankan dikatakan bahwa Kitab Taurat (ke-lima kitab yang pertama dari Perjanjian Lama) sudah "bernubuat" juga. Mungkinlah yang dimaksudkan ialah bahwa Musa yang banyak berkata dalam Kitab Keluaran sampai dengan Ulangan, mempunyai gelar "nabi". Mungkin juga dimaksudkan tentang nubuat-nubuat dan bayangan-bayangan tentang masa depan yang terdapat di dalam kitab-kitab itu. Terutama Injil Yohanes memperlihatkan bahwa ada beberapa bayangan dalam kelima Kitab Taurat, misalnya ular tembaga yang merupakan bayangan Kristus di kayu salib, dan manna yang merupakan bayangan roti kehidupan. Kepada orang yang pergi ke Emaus "'Yesus menerangkan apa yang tertulis tentang Dia dalam kitab-kitab Musa" (Lukas 24:27).

Yohanes (kata Yesus) adalah Elia, yang menurut Maleakhi 4:5 "akan datang menjelang hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu". Kedatangan Elia tidak berarti bahwa benar-benar nabi Elia kembali ke dunia, melainkan bahwa Yohanes Pembaptis "berjalan mendahului Tuhan dalam Roh dan kuasa Elia" (Lukas 1:1)

Proklamasi Yesus bahwa Yohanes adalah Elia, itulah proklamasi yang penting; sebab kebanyakan orang Yahudi pada masa itu beranggapan bahwa Elia yang kembali akan mempelopori kedatangan Mesias (lihat Matius 16:10). Jadi jika orang Yahudi mau menerima bahwa Yohanes benar adalah Elia yang telah kembali, maka dengan terpaksa mereka harus mempertimbangkan siapa Yesus yang datang setelah Yohanes, apakah memang Dia Mesias. Mungkin dengan alasan itu Tuhan Yesus berkata: "Siapa bertelinga; hendaklah ia mendengar", artinya: Perhatikanlah dan cobalah mengerti dengan baik apa yang menjadi konsekuensi pengumuman itu, bahwa Yohanes adalah Elia.

(Lihat artikel terkait : YOHANES PEMBABTIS – ELIA, di http://www.sarapanpagi.org/post2471.html#p2471 )



* Matius 11:16-18
11:16 Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya:
11:17 Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung.
11:18 Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan.



Ada cukup banyak orang Yahudi yang tidak mau menerima panggilan Tuhan yang datang kepada mereka, baik panggilan yang datang melalui Yohanes Pembaptis maupun panggilan yang datang melalui Yesus. Yesus tahu betapa besarnya kekerasan hati manusia. Dengan suatu perumpamaan yang menarik Ia melukiskan "angkatan ini" (artinya orang Yahudi pada zaman itu). Anak-anak yang main di pasar dipakai sebagai perbandingan. Di seluruh dunia anak-anak dalam permainannya suka meniru orangtua. Mereka "main polisi", "main sopir", "main pendeta", dan seterusnya. Yesus sudah melihat anak di pasar, yang "main pernikahan" dan "main penguburan". Tetapi seringkali ada juga anak yang menolak mengambil bagian dalam salah satu permainan. Tuhan Yesus menyebut anak yang mengeluh, sebab mereka telah mulai main seruling guna permainan pernikahan, tetapi teman-temannya tidak mau ikut. Mereka sudah mulai menyanyikan kidung duka untuk permainan penguburan, tetapi satu kali lagi teman-temannya tidak mau ikut.

Dengan cara yang sama, banyak orang Yahudi tidak mau mengikuti, baik Yohanes Pembaptis maupun Yesus; mereka selalu mencari alasan untuk menolak. Keberatan mereka terhadap Yohanes Pembaptis Ialah bahwa cara hidup Yohanes Pembaptis itu terlalu aneh; ia "tidak makan dan minum" , artinya Yohanes tak pernah makan roti, yang adalahmakanan biasa orang Yahudi, melainkan belalang dan madu yang didapat di sela batu; la tak pemah minum air anggur, dan mungkin seringkali berpuasa. Seorang yang hidup begitu "aneh" dicap sebagai dirasuk setan.

Anak Manusia (yaitu Yesus) berlaku lain daripada Yohanes Pembaptis. Yesus bergerak di tengah-tengah orang dan makan serta minum bersama-sama dengan mereka (sambil bersyukur kepada Bapa-Nya atas makanan dan minuman). Bahkan Yesus tidak mengikuti cara orang Farisi, yaitu seringkali berpuasa (lihat Matius 9:14-17). Kelakuan Yesus itu dipersalahkan oleh beberapa orang Yahudi. Ada yang berani menyebut Yesus "seorang pelahap dan peminum" (dengan kata-kata yang diambil dan UIangan 21:20). Tambahan pula, mereka mempersalahkan Yesus, sebab Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa (Matius 9: 10). Menurut orang Yahudi, hal makan bersama-sama berarti persekutuan; jadi Yesus dicap sebagai "sahabat pemungut cukai dan orang berdosa". Orang Yahudi tidak mengerti bahwa dalam pergaulan itu Yesus didorong oleh kasih-Nya yang besar.

Pokoknya banyak orang Yahudi tidak puas dengan kelakuan Yohanes dan tidak puas dengan kelakuan Yesus juga.

Begitulah keadaan sampai sekarang. Orang yang tidak menerima Injil selalu mencari alasan untuk mengeritik Injil dan orang-orang Kristen, dan kritik Itu beraneka warna, bahkan seringkali bertentangan.


* Matius 11:19
Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."



Kata-kata ini harus dihubungkan dengan apa yang telah diucapkan Yesus tentang Yohanes Pembaptis dan Yesus sendiri. Jelaslah bahwa hikmat Allah di sini berarti hikmat Allah yang memimpin Yohanes dan Yesus. "Perbuatan hikmat Allah" berarti pekerjaan Yohanes dan Yesus. Pekerjaan Yohanes dan Yesus itu semakin menjadi nyata sebagai pekerjaan yang sangat berguna bagi kaum manusia, sampai sekarang ini; dengan jalan itu hikmat Tuhan yang bekerja melalui Yohanes dan Yesus, "dibenarkan", artinya menjadi nyata sebagai hikmat yang benar.

Lukas 7:35 memberi ucapan Yesus ini dalam bentuk yang sedikit lain; "hikmat dibenarkan oleh semua orang yang mencarinya; bentuk itu telah masuk ke dalam beberapa salinan Injil Matius juga. Tetapi jelaslah bahwa rumusan asli Injil Matius berbunyi: "Hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatan-Nya".




Blessings in Christ,
BP
December 2, 2007

YOHANES PEMBABTIS (NABI YAHYA) PERNAH MERAGUKAN YESUS ADALAH MESIAS ?

TANYA :

Quote:
Matius 3:13-17:
3:13 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Lukas 7:18-20
7:18 Ketika Yohanes mendapat kabar tentang segala peristiwa itu dari murid-muridnya,
7:19 ia memanggil dua orang dari antaranya dan menyuruh mereka bertanya kepada Tuhan: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?"
7:20 Ketika kedua orang itu sampai kepada Yesus, mereka berkata: "Yohanes Pembaptis menyuruh kami bertanya kepada-Mu: Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?"

Di Matius, bukankah Yohanes Pembaptis telah mengetahui bahkan menyaksikan sendiri bahwa Yesus adalah Anak Allah yang menjadi Mesias untuk menebus dosa manusia (yang dinanti-nantikan oleh ORANG YAHUDI?) Tetapi di Lukas 7:18-20, mengapa sepertinya Yohanes Pembaptis tidak mengetahui sama sekali atau tidak yakin sampai harus mengutus murid-muridnya untuk bertanya kepada Tuhan Yesus?



JAWAB :


Sebenarnya Matius juga menulis hal yang sama dengan Lukas 7:18-20:

*Matius 11:2-3
11:2 Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,
11:3 lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?


Di dalam penjara, nabi Yahya (Yohanes Pembabtis) menjadi bingung mendengar kabar melalui pengikut-pengikutnya mengenai Yesus. Yesus yang sudah ia tunjuk bahwa Dia adalah Anak Allah dan secara tepat pula ia menunjuk Yesus adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia (Yohanes 1:29-34)

Namun dalam pelayananNya itu, Yesus rupanya tidak mengadakan huru-hara dengan cara yang seperti nabi Yahya harapkan.
Mungkin nabi Yahya mengharapkan Yesus akan melakukan sesuatu cara penyelamatan yang ‘revolusioner’ secara langsung dan kasat mata penyelamatan dari Allah.
Namun itu bukan cara Yesus, dimana dalam pelayananNya yang kelihatan adem-ayem itu menekankan pentingnya iman secara rohani.
Makanya kemudian nabi Yahya menyuruh murid-muridnya untuk menanyakan secara terang-terangan kepada Yesus, Apakah benar Ia adalah Mesias yang dijanjikan itu?.

Yesus mendapatkan pertanyaan itu tidak menjadi tersinggung, (Matius 11:4-5) dan dengan sabar meminta nabi Yahya untuk memperhatikan hal-hal yang sudah Ia perbuat, yang akan dikenal nabi Yahya sebagai ciri-ciri Mesias.
Dan Yesus-pun mengutip nubuat dalam Perjanjian Lama (Yesaya 29:18-19; 35:5-6; 61:1) yang menunjuk kepada diriNya.

Dalam Injil Lukas 7:11-17, mencatat suatu kejadian “orang mati dibangkitkan” yang paralel dengan Matius 11:4-5, dimana Lukas menuliskan satu mujizat semacam itu tepat sebelum kisah tetang pembicaraan ini.

Yesus menjelaskan kepada utusan nabi Yahya, hal-hal yang telah dilakukanNya, bahwa tanda-tanda zaman keselamatan sedang dilakukan. Supaya janganlah nabi Yahya kehilangan intisari tanda-tanda itu dan kehilangan kepercayaannya terhadap Yesus. Disini tidak ada cara gampang-gampangan, kepada seorang nabi-pun Yesus menyatakan diriNya dengan tidak secara langsung, dimana Yesus mengajak nabi Yahya untuk meneliti/ mempelajari kembali nubuat-nubuat Perjanjian Lama tentang Mesias.

Meski jelas tampak keraguan dari Nabi Yahya, namun Yesus tetap memberikan penghargaan kepada nabi Yahya, bisa anda baca pada Matius 11:7-19. Yesus mengatakan nabi Yahya adalah yang terbesar dari semua nabi, namun Kerajaan Allah lebih besar dari nabi Yahya.

Bukankah pemikiran seperti nabi Yahya juga sering ada dalam diri kita yang sudah percaya dan sudah dibabtis?
Sering ada banyak keraguan tentang ke-Mesias-an Yesus, Ke-Tuhan-an Yesus, baik yang dilontarkan orang diluar Kristen maupun kalangan Kristen sendiri. Namun Alkitab dengan jelas menulis dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, ciri-ciri Mesias yang dijanjikan dan Mesias yang telah datang itu. Dari situlah kita, umat percaya harus senantiasa menilai dari Firman yang tertulis dalam kitab.

Dan dari cara yang sudah dinyatakan, yang juga sebagai pegajaran bagi semua murid Tuhan, sebuah pengajaran yang telah diberikan kepada seorang nabi yang terbesar yang menjadi pelopor kedatangan Sang Mesias juga diajarkan kepada kita.

Pada Matius 11:6, Yesus berkata “berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku”, hal ini memberikan dorongan yang memberi semangat iman Nabi Yahya, dan mengingatkan dia dan semua orang percaya bahwa mengenal Yesus sebagai Mesias merupakan ciri khas orang yang berbahagia secara rohani (Yohanes 20:31).

Amin.

Blessings,
BP
December 13, 2005



Artikel terkait :

69. Apakah Yohanes Pembabtis mengenali Yesus (Yohanes 1:32-33) atau tidak (Matius 11:2) setelah Ia dibabtis?, di http://www.sarapanpagi.org/post1801.html#p1801

YOHANES PEMBABTIS (NABI YAHYA) NABI TERBESAR

Seperti yang diakui Nabi Yahya sendiri bahwa ia bukan Mesias namun diutus mendahuluiNya untuk menjadi corong suara yang meluruskan dan mempersiapkan jalan bagi pengenalan jati-diri Yesus Sang Mesias dan misiNya : “Ditengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal

Image

Dengan peran khusus Nabi Yahya (Yohanes Pembabtis) dan posisi sentralnya yang dinyatakan sebagai nabi terbesar (Matius 11:11), sedikitnya itu berarti bahwa dialah bukti dan saksi Ilahi yang paling tinggi di dunia ini bagi Yesus sebagai Mesias.
Maksudnya, ia diberi hak istimewa oleh Tuhan untuk mengidentifikasi jati-diri Sang Mesias dengan tanda-ilahi(!) yaitu Roh Kudus (seperti merpati) yang terlihat turun kepada sosok-fisiknya Yesus Sang Mesias. Dengan demikian, Yohanes menjadi saksi mata yang paling shahih, dekat dan langsung “menunjuk hidung” ke sosok Mesias, tanpa usah khawatir akan kesalahan dan kekeliruan sosok akibat rentang generasi dimuka (seperti halnya dengan nabi-nabi lainnya) baru kemudian bisa dicocok-cocokkan lagi nubuatnya oleh gererasi belakang dengan memberi peluang tafsiran yang bisa salah sosok. Yohanes sebagai penunjuk-hidung yang paling absah, memberi 2 kesaksian yang penting bagi kemanusiaan dalam :


Satu, "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya (Yesus). ….aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah". (Yohanes 1:32-34)

Dua, "Lihatlah (Dia) Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1:29)

Perhatikan dua kata-saksi langsung kepada Mesias. Right now and here “inilah” dan “lihatlah”. Dua penyaksian yang berotoritas ini menunjukkan lurus kepada penyaliban Yesus sebagai Anak Allah yang menjadi kurban-tebusan bagi umat manusia.

Image
Image

-----



Catatan :
istilah - Nabi Yahya - dipakai untuk menghidari sebagian pengertian rancu dari kalangan Muslim yang kurang mengetahui / kurang mengerti perbedaan Yohanes Pembabtis sang nabi, dengan rasul Yohanes murid Yesus, penulis Injil ke-empat.



Blessings,
BP
December 13, 2005

Artikel terkait :
Ucapan Yesus yang Sulit, 27 : Siapa Yang Lebih Besar Dari Yohanes Pembabtis?, di 27-siapa-yang-lebih-besar-dari-yohanes-pembabtis-vt1077.html#3400
Powered By Blogger