Bagaimana saya bisa menjadi seorang
kristiani dan boleh beriman bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri adalah
karena kasih dan kemurahan Allah semata, sebab tanpa ijinNya, saya
hanya mengenal Dia sebagai seorang utusan Tuhan, yang dilahirkan oleh
seorang perempuan suci yang bernama Maria.
Berawal dari pemotongan uang sekolah ketika SMA, saya disuruh
datang mengikuti kebaktian pemuda pada malam Minggu sebagai syarat
untuk mendapatkan potongan uang sekolah, sebab yayasan ingin melihat
kerajinan saya sebelum pegurangan pembayaran uang sekolah itu
diberikan.
Dalam kebaktian yang selalu diikuti oleh para muda-mudi anak-anak
SMA fokus saya lebih banyak pada keinginan bertemu teman dan janjian
untuk pergi sepulang dari gereja , bukan serius ingin mendengarkan
firman Tuhan.
Ketika pendeta memberitakan bahwa Yesus itu adalah Anak Allah dan
Allah sendiri yang turun ke bumi untuk menyelamatkan manusia dari
hukuman dosa, saya merasa lucu...karena saat itu saya yakin bahwa Yesus
adalah seorang nabi biasa, seperti nabi-nabi lainnya yang dilahirkan
oleh seorang perempuan hasil hubungan suami istri layaknya semua
manusia.
Setiap mendengar bahwa Yesus itu Anak Allah, saya selalu berdebat
dengan teman-teman maupun saudara yang mengatakannya. Mana mungkin
Allah dilahirkan seorang manusia biasa ?
Setelah sekian tahun bergereja saya akhirnya dibaptis, namun
kebimbangan tentang siapa sebenarnya Yesus selalu mengganggu hati saya.
Dalam doa saya selalu meragukan tentang status Yesus, saya tetap yakin
bahwa Yesus adalah nabi yang membawakan berita keselamatan namun bukan
Allah itu sendiri. Saya berdoa dengan penuh kebimbangan, hati saya
selalu terusik tentang siapa sebenarnya Yesus.
Pada saat itu saya memilik teman-teman yang mempelajari ilmu
dalam, dan ada beberapa diantara teman bisa memanggil roh yang dapat
masuk ketubuhnya, dan seketika itu juga suara dan tingkah polanya
menjadi seperti roh setan yang masuk ketubuhnya.
Karena saya sangat penasaran tentang siapa Yesus itu, maka saya
memberanikan diri bertanya pada roh yang merasuki teman saya, ketika
roh itu saya tanyakan nomor seri motor yang ada ditempat yang jauh dari
kami, roh tersebut dapat menyebut dengan tepat nomor seri motor yang
saya tanyakan, maka yakinlah saya bahwa memang roh itulah yang telah
merasuki badan teman saya. Suaranya berubah seperti harimau, tangannya
mencengkeram layaknya harimau yang siap menerkam. "Mbah...sopo Yesus
iku ?"( mbah siapa Yesus itu ?) tanya saya pada roh tersebut. Ketika
saya tanyakan nama itu, roh tersebut menjadi gelisah dan sepertinya dia
marah, dan suaranya parau mengaum tidak jelas, seakan-akan kata-kata
saya telah menyinggung dia. Lalu dengan suara agak keras dan kesal saya
bertanya lagi "Mbah, sopo Yesus??!! jawab!" kataku dengan setengah
memaksa.
Lalu dengan suara yang parau dan auman keras roh itu menjawab "
Gusti Allah, Gusti Allah!!" Saya dan semua yang mendengar menjadi
terperanjat, seketika kami menjadi diam seribu bahasa, seakan-akan
jawaban itu telah memvonis kebodohan dan kedegilan hati kami selama ini
yang tidak mau percaya Yesus adalah Anak Allah , atau Allah sendiri
yang datang ke dalam dunia. Roh tersebut mulai mengamuk, dan saya
melihat tubuh teman saya mulai kelelahan karena roh itu tidak mau
keluar dari tubuhnya. Karena saya sudah mendengar dengan jelas jawaban
dari roh tersebut, maka dengan membentak saya katakan " Kalau Yesus iku
Gusti Allah, saiki di dalam nama Gusti Yesus, sampeyan metu! metu !
metu !" ( kalau Yesus itu Allah, maka didalam nama Yesus, kamu harus
keluar!) . Dengan mimik ketakutan roh tersebut menjawab "
iyo..iyo...aku metu, aku metu"( iya, iya aku keluar, aku keluar) .
Spontan roh itu meninggalkan tubuh teman saya, teman saya hampir
pingsan kelelahan karena roh tadi.
Ternyata iman saya adalah jenis iman melihat baru percaya, namun
dengan peristiwa tersebut saya percaya 100% tanpa sedikitpun keraguan
bahwa Yesus adalah Allah yang datang menyelamatkan manusia yang
berdosa.
Setelah saya banyak membaca Alkitab maka saya merasa malu, karena
di Injil berulangkali dinyatakan bahwa setan pun mengaku dan tunduk
pada Yesus yang adalah Anak Allah, namun Yesus melarang mereka untuk
memberitahukan siapa Dia sebenarnya.
Demikianlah kesaksian saya yang telah saya alami sendiri, kiranya
kesaksian ini boleh membangun iman saudara-saudari sekalian, jangan
goyah tentang ke-Allah- an Yesus, Tuhan memberkati kita semua.Amin.
SUPARTO JONIE
Monday, January 25, 2010
Blog Archive - ארכיון הבלוג
- December 2009 (5)
- January 2010 (71)
- February 2010 (11)
- March 2010 (12)
- April 2010 (3)
- May 2010 (4)
- June 2010 (10)
- July 2010 (2)
- August 2010 (6)
- September 2010 (7)
- October 2010 (1)
- August 2011 (17)
- September 2011 (39)
- July 2012 (19)
- September 2012 (1)
- October 2012 (5)
- January 2013 (2)
- February 2013 (1)
- March 2013 (1)
- April 2013 (14)
- June 2013 (3)
- August 2013 (3)
- February 2014 (64)
- May 2014 (33)
- July 2014 (9)
- August 2014 (15)
- October 2014 (40)
- November 2014 (9)
- December 2014 (46)
- January 2015 (8)
- February 2015 (9)
- June 2015 (3)
- August 2015 (17)
- October 2015 (1)
- July 2016 (4)
- December 2016 (2)
- September 2017 (3)