Wednesday, January 27, 2010

BERSUKACITA SENATIASA DARI HATI YANG PALING DASAR

Kol 3 : 5 – 17
Banyak diantara kita mengerti arti bersyukur dan bersuka cita senantiasa, akan tetapi banyak juga orang yang mengalami kesukaran sehingga sulit untuk bersyukur dan bersukacita, bahkan yang menjadi kecewa dan murtad sehingga mereka merasa tidak lagi layak untuk bersorak – sorai dan memuji TUHAN. Maka dari itu didalam tulisan ini saya mengajak untuk mengerti bagaimana caranya supaya kita benar- benar bersukacita dan bersyukur senantiasa kepada TUHAN didalam keadaan apapun, bahkan dimasa sukar sekalipun.
Tidak dapat bersyukur dan bersukacita adalah respon normal bagi kita manusia jika mengalami kesukaran, kesakitan dan kepahitan. Akan tetapi banyak kesaksian tentang kuasa ucapan syukur  yang dapat membuat perubahan besar dan mujizat terjadi. Dan secara psikologi manusia, jika kita tersenyum dapat menurunkan tingkatan stress yang sedang kita alami. Bagaimanakah supaya setiap kita sebagai pribadi yang mengenal TUHAN dapat mengalami kuasa ucapan syukur  dan bersuka cita senantiasa dari hati kita yang paling dasar tanpa suatu kemunafikan dan pembunuhan karakter.

Caranya adalah sebagai berikut ;
1.     MENJADI MANUSIA BARU & MENINGGALKAN MANUSIA LAMA.
( ayat 5 - 11 ) Sadarilah setiap kesalahan dan kelakuan manusia lama kita. Mungkin sudah banyak kesalahan yang kita lakukan sehingga kita mengalami masa sukar, kesakitan dan kepahitan.
Missal : ( ayat 5 ) Kita punya sifat keserakahan sehingga kita menjadi korupsi tehadap perusahaan dimana kita bekerja atau melakukan korupsi terhadap Negara ini sehingga kita tertangkap dan mengalami masa sukar. Dengan kelakuan atau kebiasaan kita yang suka mengikuti hawa nafsu sehingga kita menjadi bersungut – sungut dan sangat tidak mungkin untuk bersukacita apalagi mengucap syukur kepada TUHAN bahkan mungkin bisa saja mengutuki TUHAN.
Akan tetapi jika kita telah menanggalkan manusia lama kita, dan kelakuan kita sesuai dengan apa yang menjadi kehendak TUHAN yang terus menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar   ( ayat 10 ), dan tidak ada lagi manusia lama akan tetapi KRISTUS yang ada didalam kita.

2.     KENAKANLAH KASIH..
( ayat 12 - 15 ) Setelah kita menjadi manusia baru dengan segala kelakuannya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemah lembutan, dan kesabaran ( ayat 12 ). Dengan begitu walaupun kita mengalami masa sukar, kesakitan dan kepahitan atau bahkan masa bahagia tanpa ada satu persoalan sekalipun tidak dapat mempengaruhi hati dan pikiran kita untuk tidak mengucap syukur kepada TUHAN dan bersukacita sejati.
Missal : ( ayat 12 ) Jika kita memiliki sifat belas kasih dan kemurahan maka pada saat kita dalam suasana kesenangan tidak akan lupa kita akan campur tangan TUHAN didalam hal tersebut. Sehingga kita membagi apa yang kita miliki kepada setiap orang yang tidak memiliki. Dan jika setiap kita memiliki sifat sabar maka jika kita mengalami masa sukar, tidaklah kita menjadi bersungut – sungut, marah kepada satu dengan yang lain, menyalahkan orang lain atau bahkan mengutuki TUHAN.

3.     MEMBAGIKAN KESAKSIAN AKAN KEBESARAN TUHAN.
( ayat 16 – 17 ) Setelah kita menjadi manusia baru yang sudah dilengkapi oleh kasih maka kita pun menjadi sempurna dan perkataan KRISTUS diam dengan segala kekayaan-Nya diantara kita ( ayat 16 ), sehingga kita dengan segala hikmat dapat menegur dan mengajar orang – orang percaya atau bukan orang percaya untuk mengalami kebesaran TUHAN. Juga sambil menyanyikan Mazmur, puji – pujian dan nyanyian Rohani. Dengan begitu kita sudah mencerminkan sikap bersyukur dan bersukacita dari dasar hati walau pun keadaan apapun yag sedang kita alami.

Lakukanlah semuanya itu dalam nama TUHAN Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada ALLAH, Bapa kita.
Percayalah setiap janji setia TUHAN dan alamilah kuasa TUHAN dalam hidup kita. Amien

Yohanes. L
Powered By Blogger