Kol 3 : 5 – 17
Banyak
diantara kita mengerti arti bersyukur dan bersuka cita senantiasa, akan
tetapi banyak juga orang yang mengalami kesukaran sehingga sulit untuk
bersyukur dan bersukacita, bahkan yang menjadi kecewa dan murtad
sehingga mereka merasa tidak lagi layak untuk bersorak – sorai dan
memuji TUHAN. Maka dari itu didalam tulisan ini saya mengajak untuk
mengerti bagaimana caranya supaya kita benar- benar bersukacita dan
bersyukur senantiasa kepada TUHAN didalam keadaan apapun, bahkan dimasa
sukar sekalipun.
Tidak
dapat bersyukur dan bersukacita adalah respon normal bagi kita manusia
jika mengalami kesukaran, kesakitan dan kepahitan. Akan tetapi banyak
kesaksian tentang kuasa ucapan syukur yang
dapat membuat perubahan besar dan mujizat terjadi. Dan secara psikologi
manusia, jika kita tersenyum dapat menurunkan tingkatan stress yang
sedang kita alami. Bagaimanakah supaya setiap kita sebagai pribadi yang
mengenal TUHAN dapat mengalami kuasa ucapan syukur dan bersuka cita senantiasa dari hati kita yang paling dasar tanpa suatu kemunafikan dan pembunuhan karakter.
Caranya adalah sebagai berikut ;
1. MENJADI MANUSIA BARU & MENINGGALKAN MANUSIA LAMA.
(
ayat 5 - 11 ) Sadarilah setiap kesalahan dan kelakuan manusia lama
kita. Mungkin sudah banyak kesalahan yang kita lakukan sehingga kita
mengalami masa sukar, kesakitan dan kepahitan.
Missal
: ( ayat 5 ) Kita punya sifat keserakahan sehingga kita menjadi korupsi
tehadap perusahaan dimana kita bekerja atau melakukan korupsi terhadap
Negara ini sehingga kita tertangkap dan mengalami masa sukar. Dengan
kelakuan atau kebiasaan kita yang suka mengikuti hawa nafsu sehingga
kita menjadi bersungut – sungut dan sangat tidak mungkin untuk
bersukacita apalagi mengucap syukur kepada TUHAN bahkan mungkin bisa
saja mengutuki TUHAN.
Akan
tetapi jika kita telah menanggalkan manusia lama kita, dan kelakuan
kita sesuai dengan apa yang menjadi kehendak TUHAN yang terus menerus
diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar ( ayat 10 ), dan tidak ada lagi manusia lama akan tetapi KRISTUS yang ada didalam kita.
2. KENAKANLAH KASIH..
(
ayat 12 - 15 ) Setelah kita menjadi manusia baru dengan segala
kelakuannya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati,
kelemah lembutan, dan kesabaran ( ayat 12 ). Dengan begitu walaupun
kita mengalami masa sukar, kesakitan dan kepahitan atau bahkan masa
bahagia tanpa ada satu persoalan sekalipun tidak dapat mempengaruhi
hati dan pikiran kita untuk tidak mengucap syukur kepada TUHAN dan
bersukacita sejati.
Missal
: ( ayat 12 ) Jika kita memiliki sifat belas kasih dan kemurahan maka
pada saat kita dalam suasana kesenangan tidak akan lupa kita akan
campur tangan TUHAN didalam hal tersebut. Sehingga kita membagi apa
yang kita miliki kepada setiap orang yang tidak memiliki. Dan jika
setiap kita memiliki sifat sabar maka jika kita mengalami masa sukar,
tidaklah kita menjadi bersungut – sungut, marah kepada satu dengan yang
lain, menyalahkan orang lain atau bahkan mengutuki TUHAN.
3. MEMBAGIKAN KESAKSIAN AKAN KEBESARAN TUHAN.
(
ayat 16 – 17 ) Setelah kita menjadi manusia baru yang sudah dilengkapi
oleh kasih maka kita pun menjadi sempurna dan perkataan KRISTUS diam
dengan segala kekayaan-Nya diantara kita ( ayat 16 ), sehingga kita
dengan segala hikmat dapat menegur dan mengajar orang – orang percaya
atau bukan orang percaya untuk mengalami kebesaran TUHAN. Juga sambil
menyanyikan Mazmur, puji – pujian dan nyanyian Rohani. Dengan begitu
kita sudah mencerminkan sikap bersyukur dan bersukacita dari dasar hati
walau pun keadaan apapun yag sedang kita alami.
Lakukanlah semuanya itu dalam nama TUHAN Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada ALLAH, Bapa kita.
Percayalah setiap janji setia TUHAN dan alamilah kuasa TUHAN dalam hidup kita. Amien
Yohanes. L