Bila situasi yang panas ini dibiarkan
berlarut-larut, hubungan Anda dan si dia tentu akan terancam karena
satu sama lain tidak mau mengalah. Karena itu, lebih baik Anda selalu
mengingat apa yang harus dikatakan pada pasangan bila sedang menghadapi
pertengkaran. Gretchen Rubin, penulis The Happiness Project,
mengumpulkan 23 kalimat yang dapat membantu agar Anda dapat membahas
masalah tanpa membuat “panas” si dia. Berikut adalah 9 di antaranya.
“Aku cuma mau ngeluarin uneg-uneg. Kamu enggak harus mencari jalan keluarnya.” Kalimat ini merupakan cara yang baik, tanpa bersifat mengkonfrontasi, untuk menyampaikan bahwa Anda hanya ingin si dia mendengarkan pernyataan Anda, dan bukannya pendapat yang bertentangan.
“Aku cuma mau ngeluarin uneg-uneg. Kamu enggak harus mencari jalan keluarnya.” Kalimat ini merupakan cara yang baik, tanpa bersifat mengkonfrontasi, untuk menyampaikan bahwa Anda hanya ingin si dia mendengarkan pernyataan Anda, dan bukannya pendapat yang bertentangan.
“Tolong pahami pendapatku.”
Salah satu hal yang Anda lupakan saat terjadi argumentasi adalah
empati. Semakin terjadi perbedaan pendapat, semakin sempit cara Anda
berdua berpikir. Sebaiknya Anda katakan kalimat ini sebelum memulai
percakapan, untuk memastikan bahwa Anda berdua melontarkan masalah
dengan tetap mempedulikan perasaan masing-masing.
“Ini penting buat aku. Tolong dengarkan.”
Saat merasa kesal dan membahas suatu masalah, kita cenderung untuk
tidak mendengarkan apa yang disampaikan pasangan. Sebaliknya, Anda akan
sibuk berpikir mengenai apa yang harus dikatakan untuk membalas ucapan
pasangan yang tidak berkenan. Tunggulah hingga beberapa detik sebelum
menyampaikan poin-poin paling penting pada pasangan.
“Aku juga salah.” Bila
terjadi masalah, memang paling mudah menyalahkan pasangan sebagai pihak
yang menciptakan masalah tersebut. Tentu saja, Anda akan menganggap hal
ini merupakan suatu justifikasi, namun tak seorang pun senang bila
disudutkan. Akui apa andil Anda dalam terjadinya suatu masalah, tak
peduli betapa pun kecilnya.
“Ayolah, kita sudah keluar dari masalahnya.”
Anda tahu apa yang terjadi bila hal ini terucap? Anda begitu sibuk
menyalahkan, dan mengungkit-ungkit kesalahan di masa lalu, sehingga apa
yang Anda perdebatkan sudah melebar ke masalah lain. Gunakan kalimat
ini untuk mengarahkan kembali percakapan ke masalah utama yang ingin
diselesaikan.
“Apa sih yang kita ributkan?”
Masalah kecil bisa berubah menjadi masalah besar, terutama jika hal itu
sering terjadi dan berkisar pada masalah yang itu-itu saja. Daripada
mempermasalahkan hal-hal kecil tersebut dan membuatnya mengambang tanpa
solusi terus-menerus, lebih baik komunikasikan dengan pasangan apa yang
sebenarnya mengganggu Anda berdua. Bila sudah menemukan apa sumber
masalahnya, hal ini bisa diikuti dengan pernyataan:
“Ini bukan hanya masalah kamu, tetapi masalah kita berdua.”
Pernyataan ini bisa mengubah dinamika pertengkaran dari Anda dan dia,
menjadi bagaimana Anda dan dia berusaha mengatasi masalah tersebut.
“Ya sudah, kita berpikir dulu lah.”
Saat sedang emosi, kita akan cenderung mengeluarkan kata-kata yang
menyakitkan. Jika Anda merasakan dorongan untuk mengatakan sesuatu
untuk membalas sakit hati Anda, hal terbaik yang bisa Anda lakukan
adalah berhenti berbicara. Beri waktu bagi Anda berdua untuk berpisah,
menenangkan diri dan saling berpikir. Bila mungkin, tunda satu atau dua
hari untuk bertemu lagi. Dengan demikian Anda memberi kesempatan amarah
untuk mereda lebih dulu.
“Aku sayang sama kamu.”
Tak ada sesuatu pun yang sanggup meluluhkan hati seseorang yang sedang
dilanda amarah, kecuali menyampaikan perasaan Anda yang paling dalam
kepadanya. Anda akan segera menyadari, bahwa dirinya sangat berarti
untuk Anda, dan Anda tak ingin kehilangan dia hanya karena memuaskan
rasa kesal yang tak ada habisnya