Monday, February 3, 2014

IMAM-IMAM yang APOSTOLIK


Kita telah mencanangkan bahwa bulan Januari 2014, sebagai sebuah permulaan baru yakni menjadi gereja yang apostolik. Di bulan Februari ini, kita mencanangkan hal-hal detail dan praktis tentang bagaimana menjadi gereja yang apostolik. Gereja apostolik mempunyai dua kata kunci yang harus dipraktekkan dengan konsisten, yaitu “build” (membangun) dan “send” (mengutus).
Kata “build” berkaitan dengan Amanat Rasuli, yaitu membangun tiap anggota jemaat secara bersama untuk menjadi komunitas-komunitas agape yang membawa setiap anggota jemaat mencapai keserupaan dengan Kristus Yesus. Sedangkan kata “send” berkaitan dengan Amanat Agung, yaitu diutus untuk memenangkan jiwa demi pembangunan rumah Tuhan.

Jika dua tahun lalu kita lebih banyak berfokus pada “build” daripada “send”, maka pada tahun 2014 ini, kita lebih berfokus kepada “send” daripada “build”. Hal ini kita lakukan agar kita menjadi gereja apostolik yang seimbang dalam aksi “build” and “send”. Selama dua tahun terakhir, kita lebih berfokus kepada “build to send”, maka sekarang kita lebih banyak berfokus kepada “send to build”. Oleh karena itu, marilah kita mulai dari pribadi, keluarga, komsel dan komunitas-komunitas lain berfokus kepada pengutusan.

Dalam gereja apostolik, tiap anggota jemaat adalah utusan misi yang ditugaskan oleh Allah dalam tiap bidang kehidupan, dimana ia ditempatkan setiap hari.
* Seorang pelajar diutus oleh Tuhan untuk melakukan pekerjaan misi di dunia pelajar, yaitu di sekolahnya.
* Seorang ibu rumah tangga adalah utusan misi untuk mengerjakan pekerjaan misi di lingkungan rumah dan di tempat dimana ia berada setiap hari.
* Demikian pula seorang profesional, pegawai, petani, perawat, dosen, dokter, dan profesi-profesi lain, diutus oleh Tuhan untuk melakukan pekerjaan misi di tempat di mana Tuhan menempatkan mereka setiap hari.

Itulah sebabnya, semua kehidupan dan komunitas kita harus diubah fokusnya untuk mengarah pada pekerjaan misi. Kita tidak perlu mengganti pekerjaan kita, tetapi kita dapat mengubah fokus kita, sehingga cara kita melakukan pekerjaan itu akan menjadi berbeda. Kita tidak dipanggil untuk melayani dunia, tetapi untuk melayani Tuhan dan menyelesaikan tugas Amanat AgungNya. Jadi, diperlukan “shifting” (pengalihan) dari fokus lama atau fokus yang salah kepada fokus yang baru dan tepat.

IMAMAT YANG APOSTOLIK
Lalu, bagaimana caranya agar kita mencapai sasaran ini? Gereja apostolik tidak dapat dicapai tanpa berfungsinya semua anggota jemaat sebagai kerajaan imam. Setiap anggota jemaat harus berfungsi sebagai imam-imam. Namun imam yang seperti apakah? Jawabannya adalah menjadi imam-imam yang apostolik. Memang tugas pertama seorang imam adalah sebagai tukang bangunan (1 Petrus 2:4-10). Imam yang Alkitabiah adalah seorang imam yang membangun rumah Tuhan. Pada suatu kali, Tuhan membuka mata rohani saya dan mulai memperlihatkan kepada saya tugas seorang imam. Bagi seorang imam, hal terpenting yang harus dipraktekkan dalam hidupnya adalah beribadah. Tanpa ibadah, maka imam tidak dapat berfungsi. Seorang imam adalah seorang pelayan yang mendasari semua pelayanannya di atas dasar ibadah yang kudus. Sebenarnya, pekerjaan seorang imam adalah merupakan ibadah. Jadi, pada bulan Februari ini, kita akan banyak belajar tentang bagaimana mempraktekkan ibadah di dalam semua pekerjaan kita sebagai imam.
Selamat beribadah dan membangun rumah Tuhan.
Eddy Leo (Penatua Jemaat Abbalove Ministries)

Powered By Blogger