Buah -buahan Impor (Foto: Istimewa)
Jakarta, Aktual.co — Kebijakan impor buah-buahan nampaknya masih terus dilakukan pemerintah. Ini terbukti dari terus membanjirnya buah-buahan impor ke Indonesia.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat adanya kenaikan impor buah-buahan dari Agustus ke September 2013.
Berdasarkan data tersebut, Impor buah-buahan pada September mencapai 35 ribu ton atau senilai USD 45 juta. Padahal bulan Agustus, impor buah-buahan hanya sebesar 32 ribu ton, atau senilai USD 43 juta.
Dengan begitu, sejak Januari sampai September impor buah-buahan sudah mencapai 389 ribu ton dengan nilai USD 505 juta.
Jika dilihat negara asal, negara Cina masih menjadi negara asal impor terbesar selama September. Dalam periode tersebut, impor buah-buahan dari Cina sebesar 17 ribu ton atau senilai USD 18 juta.
Selain Cina ada juga negara lain seperti, Thailand sebesar 5 ribu ton atau senilai USD 6,5 juta. Kemudian Amerika Serikat sebesar 4 ribu ton dengan nilai USD 9,5 juta, disusul Australia sebesar 1,8 ribu ton senilai USD 2,2 juta, Vietnam sebesar 1,2 ribu ton senilai USD 1,7 juta. Sedangkan negara Lainnya sebesar 5,4 ribu ton senilai USD 6,2 juta.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat adanya kenaikan impor buah-buahan dari Agustus ke September 2013.
Berdasarkan data tersebut, Impor buah-buahan pada September mencapai 35 ribu ton atau senilai USD 45 juta. Padahal bulan Agustus, impor buah-buahan hanya sebesar 32 ribu ton, atau senilai USD 43 juta.
Dengan begitu, sejak Januari sampai September impor buah-buahan sudah mencapai 389 ribu ton dengan nilai USD 505 juta.
Jika dilihat negara asal, negara Cina masih menjadi negara asal impor terbesar selama September. Dalam periode tersebut, impor buah-buahan dari Cina sebesar 17 ribu ton atau senilai USD 18 juta.
Selain Cina ada juga negara lain seperti, Thailand sebesar 5 ribu ton atau senilai USD 6,5 juta. Kemudian Amerika Serikat sebesar 4 ribu ton dengan nilai USD 9,5 juta, disusul Australia sebesar 1,8 ribu ton senilai USD 2,2 juta, Vietnam sebesar 1,2 ribu ton senilai USD 1,7 juta. Sedangkan negara Lainnya sebesar 5,4 ribu ton senilai USD 6,2 juta.