Wednesday, October 24, 2012

Hanako-san - Legenda Urban Paling Ditakuti Di Jepang

Bisa dibilang kisah Hanako-san adalah kisah yang paling populer di antara legenda urban lainnya di Jepang. Hanako adalah sosok hantu perempuan yang biasanya menghantui toilet perempuan di sekolah.

Hanako-san bisa 'dipanggil' dengan mengetuk pintu toilet tiga kali sambil bertanya "Apakah kamu di sini, Hanako-san"?. Jika ada jawaban dengan suara
misterius, maka dalam bilik toilet akan muncul seorang gadis dengan rok merah atau pakaian serba putih.

Ada banyak versi tentang sejarah Hanako-san. Ada yang menyebutkan bahwa ia dulunya adalah murid korban bullying di sekolah, namun ada juga yang mengatakan bahwa ia adalah korban pengeboman sekolah ketika sedang bermain petak umpet

Kuchisake Onna si Mulut Robek - Legenda Urban Paling Ditakuti Di Jepang

Kuchisake Onna si Mulut Robek - Legenda Urban Paling Ditakuti Di Jepang

Mengenakan masker untuk melindungi diri dari debu atau virus adalah hal yang biasa. Namun hati-hati jika di Jepang Anda bertemu seorang perempuan mengenakan masker di malam hari, bisa jadi ia adalah Kuchisake Onna.

Kuchisake Onna sering muncul di jalanan sepi dan bertanya pada orang yang ada di hadapannya apakah dia cantik. 
Bila orang tersebut menjawab iya, Kuchisake Onna akan melepas maskernya dan bertanya lagi: "Meskipun begini?" sambil memperlihatkan luka robek di sepanjang mulutnya hingga mendekati kedua telinga. Jika orang yang ditemui menjawab tidak, maka Kuchisake Onna akan segera membunuh korbannya dengan gunting yang selalu ia bawa.

Ada beberapa versi tentang sejarah munculnya hantu Kuchisake Onna. Versi yang paling populer menyebutkan bahwa dulunya ia adalah seorang selir samurai yang sangat cantik namun gemar berselingkuh. Ketika perselingkuhannya terungkap, suaminya sangat marah dan melukai wajah Kuchisake Onna dari telinga ke telinga.

Sementara itu versi lainnya menyebutkan bahwa ia adalah korban malpraktek dari seorang dokter yang hendak mengoperasinya. Saat itu ia dibius menggunakan minyak yang berbau menyengat. Ketika sedang operasi, ia tidak bisa tenang karena bau yang menyengat tersebut lalu secara tidak sengaja sang dokter merobek mulutnya menggunakan pisau bedah.

Kashima Reiko - Legenda Urban Paling Ditakuti Di Jepang

Kashima Reiko - Legenda Urban Paling Ditakuti Di Jepang

Cerita tentang Kashima Reiko sangat populer di kawasan Hokkaido. Ia berwujud perempuan dengan dua badan yang terpisah di bagian pinggang. Menurut cerita, suatu malam Kashima Reiko diganggu oleh segerombolan pria. Kashima Reiko berteriak minta tolong namun tak ada yang mendengar. Ia lalu merangkak hingga tak sadarkan diri di sebuah rel kereta api hingga kereta datang dan membelah badannya menjadi dua bagian.

Sejak itu, Kashima Reiko terkenal mejadi legenda urban tentang seorang perempuan yang mencari bagian tubuhnya yang lain. Hantu ini sering diceritakan muncul di kamar mandi sekolah dan gedung perkantoran sekitar Hokkaido.

Aka Manto - Legenda Urban Paling Ditakuti Di Jepang

Aka Manto - Legenda Urban Paling Ditakuti Di Jepang

Red Cloak atau Red Cape, dalam bahasa Jepang dikenal dengan sebutan Aka Manto. Ia adalah sosok hantu pria yang bergentayangan di kamar mandi perempuan dengan mengenakan jubah merah dan sebuah topeng untuk menutupi wajahnya yang tampan.

Kemunculannya ditandai dengan suara misterius yang bertanya pada pengunjung toilet apakah ia ingin kertas warna merah atau biru. Jika pengunjung toilet memilih warna merah, maka ia akan dibunuh dengan kejam hingga bersimbah darah, sedangkan jika memilih warna biru, Aka Manto akan datang mencekik korban hingga kulit korban berubah menjadi pucat kebiruan karena kehabisan napas.

Thursday, October 11, 2012

Sunda Kelapa, Pelabuhan

Sunda Kelapa,

Pada awalnya merupakan Pelabuhan Kerajaan Pajajaran di muara Ciliwung, yang kemudian berkembang menjadi Kota Jakarta (sekarang). Menurut sejarahnya, pelabuhan Sunda Kelapa dibangun tahun 1610 dengan kanaal sepanjang 810 m. Tahun 1817 pemerintah Belanda memperbesarnya menjadi 1,825 m. Setelah jaman kemerdekaan dilakukan rehabilitasi sehingga memiliki kanaal sepanjang 3,250 m dan dapat menampung 70 perahu layar dengan sistem Susun Sirih. Sampai sekarang pelabuhan ini masih berfungsi sebagai pelabuhan yang melayani kapal-kapal tradisional, yaitu angkutan antar pulau di Indonesia, dan berdasar SK Gubernur DKI Jakarta tanggal 6 Maret 1974 nama Sunda Kelapa di pakai lagi sebagai pelabuhan di DKI Jakarta untuk kapal antar pulau. Di kawasan ini sekarang diadakan pemugaran-pemugaran, antara lain untuk gedung Museum Bahari (dulu bernama Pasar Ikan).
Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, Pelabuhan Sunda Kelapa yang tadinya Pasar Ikan banyak dikunjungi berbagai macam pedagang dari dalam maupun luar negeri, walaupun Pelabuhan Tanjung Priok sudah dibangun.Dengan lajunya pembangunan secara setapak demi setapak Pelabuhan Pasar Ikan mulai menyesuaikan arus pembangunan demi kesempurnaan dan lajunya arus pelayaran. Mengingat Pelabuhan Sunda Kelapa aktifitasnya tinggi, maka pada tahun 1977 kegiatan pendaratan ikan lewat jalur pelabuhan tersebut dinyatakan tertutup berdasarkan Kep. Gub. KDKI No. 268 Tahun 1977, dimana kegiatan pendaratan ikan melalui Pelabuhan Sunda Kelapa dinyatakan ditutup, namun untuk aktifitas bongkar muat dan pelelangan ikan tanpa jalur laut dizinkan sampai sekarang ini dimana diberikan klasifikasi menjadi Pos Retribusi Ikan.
Berdasarkan SK Dirjen Perla tanggal 1 April 1974 nama Pelabuhan Pasar Ikan menjadi Pelabuhan Sunda Kelapa. Dengan kemajuan-kemajuan yang diperoleh, Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi obyek pariwisata. Hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa sangat dominannya pelabuhan itu masih banyak perahu-perahu tradisional yang masih memegang tradisinya masing-masing dan sekaligus merupakan pangkalan pelabuhan kayu dari pelosok Nusantara.
Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai pelabuhan kayu menyediakan prasarana khusus untuk bongkar muat kayu di Jakarta yang keberadaannya di bawah manajemen Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Departemen Perhubungan RI. Aktifitas bongkar muat kayu di pelabuhan ini kian hari semakin meningkat volumenya, sehingga terjadi perluasan-perluasan prasarana pelabuhan, diantaranya lapangan penumpukan, gudang dan kolam pelabuhan.
Powered By Blogger