Memiliki kekasih berparas tampan atau cantik memang menjadi impian
setiap orang. Namun, sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh para
ahli dari Santiago Sanchez-Pages menemukan mereka yang berparas apik
cenderung egois. Para ahli juga menemukan mereka yang memiliki wajah
simetris bukanlah orang yang tepat untuk dijadikan kekasih.
Penelitian melibatkan sebuah permainan yang melibatkan pasangan. Para pasangan diminta untuk melakukan sebuah permainan di bawah pengawasan para peneliti. Usai permainan, ditemukan mereka yang memiliki paras cantik atau tampan memiliki tingkat egois yang tinggi jika dibandingkan mereka yang tidak. Mereka yang memiliki paras indah juga kerap bertindak seenaknya dan tidak mau kalah.
Penelitian sebelumnya juga menemukan mereka yang memiliki wajah simetris memiliki tingkat kesehatan yang tinggi dan berisiko rendah untuk terserang penyakit turunan. Akibatnya mereka jadi cenderung mandiri dan tidak membutuhkan banyak bantuan dari orang lain. Pria yang memiliki wajah asimetris juga cenderung untuk berlaku agresif dan senang memimpin. Ini dikaitkan dengan tingkat testosteron yang tinggi yang juga ditemukan pada pria.
Penelitian melibatkan sebuah permainan yang melibatkan pasangan. Para pasangan diminta untuk melakukan sebuah permainan di bawah pengawasan para peneliti. Usai permainan, ditemukan mereka yang memiliki paras cantik atau tampan memiliki tingkat egois yang tinggi jika dibandingkan mereka yang tidak. Mereka yang memiliki paras indah juga kerap bertindak seenaknya dan tidak mau kalah.
Penelitian sebelumnya juga menemukan mereka yang memiliki wajah simetris memiliki tingkat kesehatan yang tinggi dan berisiko rendah untuk terserang penyakit turunan. Akibatnya mereka jadi cenderung mandiri dan tidak membutuhkan banyak bantuan dari orang lain. Pria yang memiliki wajah asimetris juga cenderung untuk berlaku agresif dan senang memimpin. Ini dikaitkan dengan tingkat testosteron yang tinggi yang juga ditemukan pada pria.