Thursday, March 18, 2010

Kasih Tuhan mengambil nama Yesus Kristus

Tuhan adalah Kasih. Begitu sederhananya kalimat ini, namun betapa dalam maknanya, tak terselami oleh kita manusia. Perbuatan kasih Tuhan yang paling sempurna adalah dengan mengutus Putera Tunggal-Nya, Yesus Kristus, untuk menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh 3:16) Dan inilah yang setiap kali kita rayakan pada hari Natal. Kita bersyukur atas kasih Tuhan yang tak terbatas ini. Sebab sudah sejak semula, Allah tidak ingin terpisah dengan kita manusia. Maka meskipun kita telah memisahkan diri dengan Allah karena dosa, Allah tak henti-hentinya mengusahakan agar kita dapat kembali kepada-Nya. Sejarah manusia mencatat banyaknya para nabi yang diutus oleh Tuhan untuk menyadarkan manusia dari dosa, agar manusia kembali kepada Allah dan mengasihi Allah. Namun hasilnya? Tidaklah menggembirakan. Manusia tetap jatuh bangun di dalam dosa, memilih mencintai diri sendiri dan ciptaan yang lain, lebih daripada mengasihi Tuhan.
Sepertinya inilah yang ada di pikiran Tuhan, “Ah, manusia tidak mengasihi-Ku karena mereka tidak melihat Aku. Aku akan membuat Diri-Ku terlihat oleh mereka, supaya mereka dapat mengasihi Aku.” Dan dengan ke Maha-Kuasaan-Nya terjadilah kehendakNya. Allah mengutus Yesus Putera-Nya, yang sehakekat dengan-Nya untuk menjadi manusia. Sejak saat itu Allah yang tak kelihatan menjadi kelihatan; Yang Maha segalanya menyerahkan Diri-Nya dalam segala keterbatasan. Ia yang tak terbatas oleh waktu, menjadi terbatas oleh waktu. Ia yang tak terbatas oleh ruang, menjadi terbatas oleh ruang: Ia mengambil tubuh yang terkecil, sebagai seorang bayi mungil tak berdaya, yang lahir dalam kemiskinan di kandang hewan. Ya, dalam penjelmaan-Nya, Kasih Allah mengambil bentuk dan nama, yaitu, Yesus Kristus.
Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata….. Juruselamat kita Yesus Kristus…” (Ti 2:11-13). Tuhan kita hadir di sini di tengah kita, Ia menjadi manusia di antara kita, karena kasih-Nya yang tak terbatas. “Seorang bayi telah lahir, seorang Putera telah diberikan kepada kita…., namanya adalah Yesus, Tuhan, Raja Damai, …. Bersukacitalah! Bersukacitalah hai umat manusia! Mari semua, sembahlah Tuhan. Datang, sambutlah, dengarkanlah dan bersukacitalah! Sebab Kristus Putera Allah, Sang Sabda Allah Bapa, telah menjelma menjadi manusia untuk menyampaikan pesan ini: “Tuhan mengasihimu!”
Di tengah kegembiraan Natal mari kita mengucapkan doa ini: “O Tuhan, Allah Bapa, Allah Putera dan Roh Kudus, betapa mulianya nama-Mu! Engkaulah Kasih yang tak terhingga, siapakah yang tak terjangkau oleh kasih-Mu? Engkau adalah lautan kasih yang tak terbatas dan tak terselami. Engkau merendahkan Diri-Mu demi menjangkau kami, walaupun sesungguhnya Engkau tidak membutuhkan kami. Apapun yang ada pada kami, dan apapun yang kami lakukan tidak akan menambah apapun yang sudah ada pada Diri-Mu. Namun Engkau mau melakukan apa saja untuk merangkul kami. Bahkan Engkau memilih untuk lahir dalam kepapa-an, hidup dalam kemiskinan, untuk turut merasakan pergumulan hidup sebagai manusia. Engkau yang Maha Besar dan Kaya, menghampakan Diri menjadi miskin dan papa. Di dalam Diri-Mu ya Tuhan Yesus, Allah yang Maha Besar dan ilahi bersatu dengan kemanusiaan yang fana. Semuanya itu Engkau lakukan demi kasih-Mu kepada kami. Agar melalui Engkau kami bisa sampai kepada Bapa, kembali bersatu dengan-Nya di dalam Engkau. Hanya Engkaulah Tuhan Yesus, yang dapat menjembatani jarak yang tak terhingga antara kami dengan Allah. Hanya Engkaulah Tuhan Yesus, yang dapat menghantar kami untuk kembali kepada Allah Bapa. Terima kasih Tuhan Yesus, Engkau mau dan telah lahir ke dunia. Terima kasih Tuhan Yesus, karena kelahiran-Mu membuka jalan bagi keselamatan kami.
Selamat datang, ya Tuhan Yesus. Mari masuk dan tinggallah di hatiku. Telah kulihat kasih-Mu, ya Tuhan; kumohon, terimalah juga kasih-ku yang kuhaturkan kepada-Mu….”
Powered By Blogger