Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; - Filipi 2:3
Sebuah
baut kecil bersama ribuan baut seukurannya dipasang untuk menahan
lempengan-lempengan baja di lambung sebuah kapal besar. Saat melintasi
samudera Hindia yang ganas, baut kecil itu terancam lepas. Hal itu
membuat ribuan baut lain terancam lepas pula. Baut-baut kecil lain
berteriak menguatkan, "Awas! Berpeganglah erat-erat! Jika kamu lepas
kami juga akan lepas!" Teriakan itu didengar oleh lempengan-lempengan
baja yang membuat mereka menyerukan hal yang sama. Bahkan seluruh
bagian kapal turut memberi dorongan semangat pada satu baut kecil itu
untuk bertahan. Mereka mengingatkan bahwa baut kecil itu sangat penting
bagi keselamatan kapal. Jika ia menyerah dan melepaskan pegangannya,
seluruh isi kapal akan tenggelam. Dukungan itu membuat baut kecil
kembali menemukan arti penting dirinya di antara komponen kapal
lainnya. Dengan sekuat tenaga, ia pun berusaha tetap bertahan demi
keselamatan seisi kapal.
Sayang, dunia kerja seringkali
berkebalikan dengan ilustrasi di atas. Kita malah cenderung girang
melihat rekan sekerja "jatuh", bahkan kita akan merasa bangga apabila
kita sendiri yang membuat rekan kerja gagal dalam tanggung jawabnya.
Jika itu dibiarkan, artinya perpecahan sedang dimulai dan tanpa sadar
kita menggali lubang kubur sendiri. Apa yang disebut gaya hidup seorang
Kristen seakan tidak berlaku di tempat kerja. Padahal setiap tindakan
yang kita lakukan akan selalu disorot oleh Sang Atasan.
Bagaimana
sikap kita dengan rekan kerja? Mungkin saat rekan kerja menghadapi
masalah, kita menganggap itu risiko yang harus ia hadapi sendiri. Tapi
sebagai tim, kegagalan satu orang akan selalu membawa dampak pada
keseluruhan. Jadi mengapa kita harus saling menjatuhkan? Bukankah
hasilnya tentu jauh lebih baik jika kita saling mendukung dan
bekerjasama menghadapi persoalan? Kristus mengajarkan bahwa kita adalah
satu tubuh. Jika satu anggota mengalami masalah, yang lainnya harus
mendorong dan menguatkannya. Jangan sampai masalah yang dialami rekan
kerja malah membuat kita senang. Tapi baiklah kita berseru,
"Berpeganglah erat-erat! Tanpa kamu, kami akan tenggelam!"
Kegagalan atau kesuksesan rekan sekerja akan selalu mempengaruhi diri kita juga
Blog Archive - ארכיון הבלוג
- December 2009 (5)
- January 2010 (71)
- February 2010 (11)
- March 2010 (12)
- April 2010 (3)
- May 2010 (4)
- June 2010 (10)
- July 2010 (2)
- August 2010 (6)
- September 2010 (7)
- October 2010 (1)
- August 2011 (17)
- September 2011 (39)
- July 2012 (19)
- September 2012 (1)
- October 2012 (5)
- January 2013 (2)
- February 2013 (1)
- March 2013 (1)
- April 2013 (14)
- June 2013 (3)
- August 2013 (3)
- February 2014 (64)
- May 2014 (33)
- July 2014 (9)
- August 2014 (15)
- October 2014 (40)
- November 2014 (9)
- December 2014 (46)
- January 2015 (8)
- February 2015 (9)
- June 2015 (3)
- August 2015 (17)
- October 2015 (1)
- July 2016 (4)
- December 2016 (2)
- September 2017 (3)